Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Para Purnawirawan Amerika Kirim Sinyal Washington Kehabisan HIMARS dalam 4 Bulan karena...

Para Purnawirawan Amerika Kirim Sinyal Washington Kehabisan HIMARS dalam 4 Bulan karena... Kredit Foto: Twitter/Oleksii Reznikov
Warta Ekonomi, Washington -

Pensiunan militer yang pernah menjabat di Kantor Manajemen dan Anggaran Pentagon memperingatkan bahwa Amerika Serikat dapat kehabisan amunisi HIMARS untuk dikirim ke Ukraina.

Menurut purnawirawan Kolonel Marinir Mark Cancian, itu bisa terjadi dalam tiga hingga empat bulan mendatang jika AS menyediakan lebih dari 12 sampai 20 senjata ke Ukraina. 

Baca Juga: Mimpi Buruk buat Ukraina, Cara Hancurkan HIMARS Dikantongi Rusia, Ratusan Sudah Game Over

Mark Hertling, seorang pensiunan letnan jenderal Angkatan Darat dan mantan jenderal Angkatan Darat AS Eropa, mengungkapkan keprihatinan serupa di utas Twitter baru-baru ini.

“Pertimbangan perencanaan cerdas dari Departemen Pertahanan kami (dan semua negara yang memasok MLRS) adalah ini: Seberapa besar risiko yang kami ambil dalam memberi Ukraina sejumlah besar senjata pintar kami? Dan…Bagaimana jika, dalam waktu dekat, kita menghadapi musuh ini atau musuh lainnya dalam konflik?” tanya Herling, dikutip laman Sputnik News.

Dia menunjukkan bahwa AS memiliki jumlah terbatas HIMARS yang tersedia, bahwa kebanyakan dari mereka sudah melekat pada unit Angkatan Darat dan Marinir dalam persiapan untuk operasi militer potensial.

Pasokan amunisi untuk sistem ini juga terbatas, dengan sekitar 9.000 dari 200 pon rudal yang dipandu GPS diproduksi per tahun, Hertling menjelaskan.

“Saya 100 persen yakin saya tidak memiliki semua pertimbangan yang masuk ke dalam pengambilan keputusan ini. Tetapi saya juga relatif yakin mereka yang mengatakan 'berikan semua yang diinginkan Ukraina' juga tidak mempertimbangkan beberapa faktor keamanan nasional AS yang penting, ”tambah pensiunan komandan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: