Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dalam Enam Bulan Keuntungan PP Presisi Sentuh Rp89,9 Miliar Lompat 33%, Ini Sebabnya!

Dalam Enam Bulan Keuntungan PP Presisi Sentuh Rp89,9 Miliar Lompat 33%, Ini Sebabnya! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP Presisi Tbk (PPRE) hingga Juni 2022 ini berhasil mengantongi laba bersih Rp89,9 miliar meningkat 33% dari Rp67,6 miliar untuk periode yang sama tahun 2021. 

Direktur Keuangan Manrisk & Legal PT PP Presisi Tbk, M. Arif Iswahyudi mengungkapkan jika naiknya laba bersih seiring dengan peningkatan pendapatan konsolidasian sebesar 41,8% dari Rp1,2 triliun di semester I 2021 menjadi Rp 1,7triliun pada semester I 2022.  

“Pendapatan dari sektor konstruksi dan jasa pertambangan memegang peranan terbesar di dalam peningkatan pendapatan tersebut berasal dari sektor utama kami yaitu sektor konstruksi sebesar 65% dan jasa pertambangan sebesar 26% sisanya sebesar 9% kontribusi dari lini bisnis supporting seperti structure work, production plant dan rental equipment,” kata Arif, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (1/8/2022). 

Baca Juga: Demi Dapat Kredit Rp500 Miliar dari BRI, PP Presisi Jaminkan Piutang dan Aset Anak Usaha Senilai Rp610 Miliar

Lebih lanjut Ia mengungkapkan jika pendapatan civil work dan mining services meningkat 53% year on year dari Rp983miliar menjadi Rp1,5t riliun, yang berasal dari proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan yaitu Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ, serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek BI Karawang, dan Proyek Bandara Sentani. 

“Segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp449 miliar atau sebesar 26% dari total pendapatan di semester I 2022 ini yang tentunya menambah optimisme dan kepercayaan diri kami untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Kami juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak kami, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp19,1miliar pada kuartal kedua ini” tambah Arif Iswahyudi.

Menurutnya, posisi keuangan kami juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan total asset sebesar 11,2% dari sebesar Rp7,02 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp7,81 triliun pada 30 Juni 2022. 

Sementara, peningkatan total ekuitas sebesar 2,4% dari sebesar Rp2,97 triliun di 31 Desember 2021 menjadi Rp3,05 triliun per 30 Juni 2022 seiring dengan peningkatan laba bersih Perseroan. 

“Untuk rasio likuiditas mengalami peningkatan seperti current ratio meningkat dari 1,18 menjadi 1,27, acid test ratio juga mengalami peningkatan dari 1,15 menjadi 1,23, sedangkan pada rasio profitabilitas yaitu ratio ROA naik 10,1% dari 2,09% per Juni 2021 menjadi 2,30% di enam bulan pertama 2022 dan ROE juga meningkat 19,6% dari 4,93%  menjadi 5,89% pada semester I 2022”, lanjut Arif.

Baca Juga: Tawarkan Kupon Menarik, PP Presisi Terbitkan Obligasi Rp202,98 Miliar untuk Tujuan Ini

Adapun, perolehan kontrak baru yang didapat selama semester pertama 2022 sebesar Rp2,7 triliun atau telah mencapai 47% dari target 2022 sebesar Rp5,9 triliun. 

“Dari sisi kinerja, peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, kami harapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan. Dengan kinerja keuangan semester pertama 2022, dan kenaikan laba bersih serta arus kas dari operasi (operating cash flow) yang positif, kami berkeyakinan bahwa PPRE akan bertumbuh secara berkelanjutan”, tutup Arif Iswahyudi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: