Peringatan Surya Paloh Menggelegar, Priyo: Cerita Cebong Vs Kadrun Memang Harus Segera Tutup Buku
Pidato Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh soal bahaya perpecahan bangsa menjelang Pilpres 2024 mendapat pujian dari pengamat.
Sebelulmnya, Surya Paloh memberikan peringatan terkait bahaya perpecahan bangsa menjelang Pilpres 2024 dalam pidatonya saat menerima gelar kehormatan Doktor (HC) di Universitas Brawijaya Malang. Pendiri Pridem Institute Priyo Budi Santoso pun mengapresiasi warning tersebut.
"Saya menyampaikan salut dan hormat atas pidato Surya Paloh yang hebat dan inspiratif," ucap Priyo di Jakarta, Senin (2/8/2022).
Dia menilai Surya Paloh sedang membangunkan pikiran berpolitik yang selama ini tertidur dari iklim politik "ora mikir" dan "telat mikir" yang abai terhadap bahaya perpecahan. "Bangsa ini memiliki pekerjaan rumah besar dalam menghadapi potensi perpecahan bangsa dan gesekan sosial," ujarnya.
Menurut Priyo, orasi tingkat begawan politik ini disampaikan pada waktu dan momentum yang tepat, yaitu saat mau memasuki tahun politik. Selain itu, dia berharap para begawan politik mencegah terulangnya disintegrasi cebong-kadrun di Pilpres 2024.
Fenomena cebong vs kadrun, imbuhnya, terbukti menjadi pelatuk yang mempertajam polarisasi masyarakat. Pertengkaran (sektarian) yang terus dipelihara adalah diskursus yang tidak mencerdaskan, bahkan makin menambah luka sosial yang destruktif.
Baca Juga: Target Menggelegar NasDem di Pemilu 2024: 2 Besar, 100 Kursi!
"Ini harus segera disudahi, segera tutup buku dan tamat riwayat sebelum memasuki tahun politik 2024," katanya.
Menurut Priyo, kesengajaan melanggengkan buzzer-cebong-kadrun sama saja membiarkan api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa membakar tatanan sosial bangsa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: