Penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawat terbang NC212i ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2020 antara PTDI dengan A.I.C.E. Enterprises (Thai) Co., Ltd. dengan end user adalah DRRAA Thailand.
"Selain pesawat ini, masih ada satu pesawat NC212i lagi dari kontrak lainnya yang akan di-deliver tahun ini ke Thailand, targetnya bulan Desember 2022," ujarnya.
Baca Juga: Anak Grup Astra Ini Raih Kontrak Baru Rp516 Miliar
Selain itu, Pesawat terbang NC212i ini dapat digunakan sebagai passenger transport, VIP, cargo, rain making, troop/paratroop transport, dan medical evacuation yang dapat dipasang bergantian sesuai dengan kebutuhan DRRAA Thailand. Pesawat NC212i tersebut telah sepenuhnya dikerjakan oleh PTDI, artinya PTDI adalah satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang saat ini memproduksi pesawat NC212i.
PTDI sampai saat ini telah berhasil melakukan pengiriman pesawat terbang dan helikopter, baik dalam maupun luar negeri sebanyak 466 unit. Sebanyak 120 unit di antaranya adalah pesawat NC212 series, dari total sebanyak 604 unit pesawat NC212 series di dunia.
Adapun operator dalam negeri yang menggunakan pesawat NC212 series adalah TNI AU, TNI AD, TNI AL, Kepolisian, BPPT, yang dalam operasinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan angkut sipil, militer, dan Maritime Surveillance Aircraft (MSA).
Sementara itu, untuk operator luar negerinya adalah Thailand untuk pesawat angkut militer dan modifikasi cuaca (rain making), Filipina, dan Vietnam untuk pesawat angkut militer.
Baca Juga: Eksportir Produsen Briket Arang Temui Moeldoko, Keluhkan Sulitnya Pengiriman
Di pasar ekspor, Thailand merupakan customer kedua yang paling banyak membeli pesawat terbang produksi PTDI karena dianggap sesuai dengan medan dan kebutuhan pertahanannya. Selain itu, letak geografis Thailand yang dekat dengan Indonesia mempermudah kegiatan dukungan purnajual (after sales support).
"Pesawat NC212i merupakan pesawat multiguna generasi terbaru dari NC212 dengan kapasitas 28 penumpang, memiliki ramp door, winglet, kabin yang luas di kelasnya, sistem navigasi dan komunikasi yang lebih modern, biaya operasi yang lebih rendah namun tetap kompetitif di pasar pesawat kecil," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: