Ungkit Soal CCTV dan Istri Ferdy Sambo, Komnas HAM Gak Bakal Langsung Percaya Data Kasus Brigadir J
Ketua Komisioner Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, menegaskan mereka tidak akan terpaku pada keterangan yang sudah diterima dari para ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Pihaknya memastikan akan menguji semua keterangan dan data yang diperoleh dengan data pembanding. Termasuk klaim polisi yang menyebut kamera CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo dalam keadaan rusak.
Baca Juga: "Brigadir J Sudah Meninggal", Komnas HAM Ragu Soal Teriakan Istri Ferdy Sambo
"Tidak kalah pentingnya memastikan rusaknya CCTV atau tidak berfungsinya CCTV di rumah itu seperti apa? Apa sebabnya kan itu perlu diketahui," kata Taufan saat ditemui wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022).
Selain itu keterangan dari ajudan Ferdy Sambo Riki dan Bharada E yang mendengar teriakan dari Putri (istri Ferdy Sambo) sesaat sebelum baku tembak juga bakal diuji kebenarannya.
"Menurut dia, itu kan keterangan satu pihak. Dia mendengar teriakan, kami enggak bisa begitu saja menerima kita harus kroscek lagi dengan bukti-bukti lain," kata Taufan.
Terkait pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J terhadap Putri juga menjadi perhatian Komnas HAM. Dugaan tersebut kebenaranya bakal ditelusuri. Namun yang menjadi saksi kuncinya hanya Putri.
"Makanya soal peristiwa pelecehan seksual itu yang bisa memberikan keterangan hanya Bu Putri, Yosua (Brigadir J) sudah meninggal. Bharada E dan Ricky dia hanya mendengar teriakan. Dia tidak tahu mengapa terjadi teriakan itu, disitu missing link (mata rantai yang hilang) yang harus kita cari dengan alat-alat bukti yang lain untuk bisa memastikan apa sesungguhnya yang terjadi," papar Taufan.
Baca Juga: Cucu Nabi Bakal Dukung Prabowo Subianto atau Anies Baswedan? Pengamat: Habib Rizieq Tak Ingin...
"Jadi jangan dikembangkan spekulasi macam-macam ya. Ini saja fokus untuk mencari kebenaran material itu disini," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar