Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taiwan Dikepung Rudal-rudal yang Ditembakkan China Setelah Kunjungan Pelosi Berakhir

Taiwan Dikepung Rudal-rudal yang Ditembakkan China Setelah Kunjungan Pelosi Berakhir Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Taipei -

China menembakkan beberapa rudal di dekat Taiwan pada Kamis (4/8/2022) dalam latihan militer terbesarnya di Selat Taiwan, sehari setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Reuters melaporkan, latihan dimulai pada tengah hari dan termasuk perairan dengan tembakan langsung ke utara, selatan dan timur Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai miliknya. Mereka membawa volatilitas di area tersebut ke level terburuknya dalam seperempat abad.

Baca Juga: Habis "Memanaskan" Taiwan, Pelosi Siap-siap Kunjungi Zona Demiliterisasi, Duh!

Militer China mengatakan sekitar pukul 15:30. (07:30 GMT) mereka telah menyelesaikan beberapa penembakan rudal konvensional di perairan lepas Taiwan timur sebagai bagian dari latihan yang direncanakan di enam zona berbeda yang akan berlangsung hingga tengah hari pada hari Minggu (7/8/2022).

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan 11 rudal balistik Dongfeng China telah ditembakkan di perairan sekitar pulau itu. Terakhir kali terjadi pada tahun 1996.

Para pejabat Taiwan mengatakan latihan itu melanggar aturan PBB, menginvasi ruang angkasa dan mengancam navigasi udara dan laut bebas.

Telah memerintah sendiri sejak 1949, ketika komunis Mao Zedong mengambil alih kekuasaan di Beijing setelah mengalahkan nasionalis Kuomintang (KMT) Chiang Kai-shek dalam perang saudara, mendorong pemerintah yang dipimpin KMT untuk mundur ke pulau itu.

Kunjungan Pelosi yang tidak diumumkan itu bertentangan dengan peringatan dari China.

Sebelum latihan hari Kamis secara resmi dimulai, kapal-kapal angkatan laut dan pesawat militer China secara singkat melintasi garis tengah Selat Taiwan beberapa kali di pagi hari, sebuah sumber Taiwan menjelaskan tentang masalah tersebut kepada Reuters.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: