Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemprov DKI Jakarta menjadi rumah sehat. Penjenamaan rumah sehat, kata Anies, sudah dirancang sejak 2019. Namun, akibat pandemi Covid-19, realisasinya sempat terhenti.
"Mengapa penjenamaan dilakukan? Selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit, lalu datanglah ke rumah sakit untuk sembuh, untuk sembuh itu harus sakit dulu sehingga tempat ini menjadi tempat orang sakit," kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Tak Ada Substansinya, Pengamat: Anies Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat Itu Mirip Silat Lidah
Anies menyebut perubahan nama rumah sakit menjadi rumah sehat agar alam bawah sadar masyarakat terpatri untuk datang ke rumah sakit tidak harus menjadi orang sakit. Namun, agar bisa menjadi lebih sehat, masyarakat bisa mendatangi rumah sehat.
"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up sampai persoalan gizi dan lain-lain. Konsultasi, jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekadar berorientasi untuk sembuh dari sakit," ungkap Anies.
Penjenamaan rumah sehat, lanjut Anies, juga cukup penting lantaran secara tidak langsung masyarakat Jakarta ke depannya akan selalu membicarakan kesehatan.
"Nah, kita ingin warga Jakarta hidup sehat dan berorientasi kesehariannya untuk bisa lebih sehat. Itu lah sebabnya penjenamaan ini dilakukan. Alhamdulillah setelah tertunda hampir 2 tahun, sekarang bisa kita luncurkan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum