Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Direktur Waskita Beton: Homologasi Jadi Angin Segar untuk Pulih dan Bertumbuh

Presiden Direktur Waskita Beton: Homologasi Jadi Angin Segar untuk Pulih dan Bertumbuh Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencapai homologasi alias rencana perdamaian yang telah disetujui kreditur dalam kasus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Pencapaian tersebut pun disikapi dengan optimisi oleh manajemen WSBP. 

Presiden Direktur WSBP, FX Poerbayu Ratsunu, mengungkapkan bahwa homologasi menjadi angin segar bagi perusahaan untuk memulihkan kinerja dan bertumbuh. Ia pun optimis, nilai kontrak WSBP akan tumbuh hingga 30% pada tahun 2022 ini. WSBP menargetkan, nilai kontrak baru (NKB) sepanjang tahun 2022 mencapai Rp3,5 triliun, naik dari capaian tahun 2021 yang sebesar Rp2,7 triliun.

Baca Juga: Dua Perusahaan Milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Segera Merger? Ini Pengakuan Terbaru dari Manajemen!

"WSBP optimis perolehan nilai kontrak baru dapat tumbuh hingga 30% di tahun 2022. Kami memiliki motivasi dan semangat yang baik untuk meraih target di tahun ini," tegasnya, Jumat, 5 Agustus 2022. 

Ia menambahkan, target tersebut berasal dari prospek proyek eksternal sebesar 35%, BUMN/BUMD sebesar 36%, swasta sebesar 51%, pemerintah 12%, luar negeri 1%, dan proyek internal sebesar 65%. Untuk mendukung target tersebut, WSBP memiliki produk-produk beton precast yang dapat diaplikasikan pada berbagai proyek infrastruktur maupun bangunan.

"Kami optimis dapat menangkap peluang pasar eksternal dari swasta, BUMN dan anak usahanya, seperti pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru. Kami juga meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah," lanjutnya.

Fokus manajemen pada pasar eksternal yang sejalan dengan strategi dalam peningkatan eksposur WSBP ke pelanggan eksternal yang telah dicanangkan, membuahkan hasil yang manis. Tergambar dengan adanya permintaan yang tinggi terhadap produk-produk WSBP, tercatat pada tahun 2021 WSBP memiliki jumlah pelanggan eksternal sebesar 163. WSBP mengalami kenaikan pelanggan eksternal sebesar 50%, di mana sebagian besar berasal dari pasar retail.

“Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik 2x lipat,” ungkapnya.

Selain mengincar proyek dari pasar eksternal, optimisme WSBP juga tercipta dari potensi pasar yang semakin besar dari proyek-proyek internal Grup Waskita. WSBP siap menangkap peluang pada proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). WSBP juga akan berpartisipasi maksimal pada ragam jenis proyek infrastruktur lainnya yang dikerjakan Grup Waskita seperti proyek bendungan, tower transmisi, hingga jalur kereta. Potensi pasar dari internal Grup Waskita tahun ini sangat besar, khususnya untuk proyek-proyek jalan tol yang saat ini berkembang pesat di Pulau Jawa dan Sumatera.

“WSBP memiliki kesiapan pengalaman dan kapasitas produksi yang sangat memadai untuk mendukung pembangunannya,” pungkasnya lagi.

Dengan ditargetkannya NKB tersebut ditambah kontrak carry over dari tahun 2021 sebesar Rp3,3 triliun, maka WSBP memperkirakan Total Nilai Kontrak Dikelola Perusahaan pada tahun 2022 dapat mencapai Rp6,8 triliun. Nilai tersebut nantinya akan menjadi Potensi Pendapatan Usaha WSBP hingga akhir tahun.

Untuk mencapai target tersebut, WSBP akan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Seperti yang diketahui, saat ini WSBP memiliki 9 plant di Provinsi Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan total kapasitas produksi mencapai 3,7 juta ton/tahun. Selain itu, WSBP juga memiliki 31 batching plant untuk produk readymix yang terletak di berbagai penjuru wilayah di Indonesia.

Manajemen WSBP juga memiliki Quick Win Strategies di tahun 2022 ini, antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, serta manajemen cash flow.

Strategi ini semakin kuat dengan adanya program transformasi bisnis WSBP yang terdiri atas tiga pilar utama, yaitu Internal Reinforcement, Business Excellence, dan Technology & Digitalization. Ketiganya bertujuan untuk memperbaiki internal work process, relasi dan strategi marketing eksternal, hingga pengembangan teknologi perusahaan ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: