Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngobrol Bareng Pengusaha Muda Jambi, Wamendag: UMKM Jadi Fondasi Perekonomian Nasional

Ngobrol Bareng Pengusaha Muda Jambi, Wamendag: UMKM Jadi Fondasi Perekonomian Nasional Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menjadi narasumber pada acara Ngobrol Bareng Pengusaha Muda Jambi yang berlangsung di Café Rumah Kito, Jambi, Sabtu (6/8/2022). Acara ini digelar oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi.

Dalam kesempatan itu, Wamendag menyatakan kekuatan perekonomian tidak hanya berasal dari kegiatan ekonomi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga ditumbuhkan oleh wirausaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi fondasi perekonomian.

Baca Juga: Dongkrak Ekspor Nasional, Kemendag Gelar Trade Expo Indonesia 2022

"Para pengusaha muda diharapkan tidak gentar sebab pemerintah mengusung keberpihakan dalam mengembangkan ekosistem yang kondusif terhadap pengembangan kewirausahaan berbasis UMKM, khususnya pada kondisi pemulihan ekonomi nasional," ungkapnya dalan keterangan pers Sabtu (6/8/2022).

Wamendag menambahkan melalui kebijakan dan/atau peraturan, pemerintah memberikan ruang serta mendorong pengembangan UMKM dan pelaku usaha muda.

Ia menuturkan, Undang-Undang Cipta Kerja dan produk turunannya merupakan bentuk keberpihakan kepada UMKM dengan memberikan kemudahan perizinan bagi UMKM. Dari sisi permodalan, berbagai stimulus diberikan agar UMKM mampu bertahan dan kembali bangkit.

Menurut Wamendag, UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu terlihat dari kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia yang terus meningkat. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, jumlah UMKM saat ini mencapai 65 juta unit dan memberikan kontribusi 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja dan 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Baca Juga: Wamendag Ajak Pengusaha di Tangerang Manfaatkan IUAE-CEPA

Wamendag merinci berbagai peluang dan tantangan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun bisnis. Pertama, penduduk dunia pada 2045 akan didominasi kelas pendapatan menengah (middle income class) yang diproyeksi sebanyak 8,1 miliar jiwa. Kelompok inilah yang berdaya beli cukup kuat sehingga menjadi segmen pasar yang potensial.

Kedua, kecerdasan artifisial (artificial intelligent/AI) dan biotech akan menjadi faktor kunci masa depan. Penguasa teknologi akan menjadi terdepan karena penggunaan AI dan biotech terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Ketiga, perdagangan internasional diperkirakan akan meningkat 3,4 persen. Hal itu berarti peluang perdagangan antarnegara tetap tumbuh. Keempat, 66 persen warga dunia diperkirakan melakukan mobilisasi atau perpindahan dari satu kota atau negara ke kota atau negara lainnya sehingga potensi bisnis perjalanan akan sangat besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: