Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Ikut-ikutan di Media Sosial, Selalu Punya Tujuan di Dunia Digital

Jangan Ikut-ikutan di Media Sosial, Selalu Punya Tujuan di Dunia Digital Ponsel yang menampilkan aplikasi Facebook. | Kredit Foto: Unsplash/William Iven
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hati-hati atas apa yang disebarkan di internet, unggahan bisa online selamanya. Karena rekam jejak digital akan mencerminkan seseorang, akibat tata bahasa kurang baik, serta mengunggah video yang tidak seharusnya maka karier maupun kesempatan mendapatkan beasiswa bisa gagal. 

"Saat ini banyak perusahaan yang melakukan hal serupa (mengecek media sosial) calon karyawannya," kata Anggota RTIK dan UI/UX Designer, Aldiyar saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah DKI/Jakarta Banten, pada Senin (1/8/2022).

Baca Juga: Penipuan Digital Makin Marak, Kenali Modusnya

Pengguna media digital diingatkan agar berhati-hati agar tetap positif dalam membagikan unggahan di media sosial supaya meninggalkan jejak digital yang baik. Saring dulu sebelum membagikan konten, apalagi konten yang baik belum tentu benar dan tak semua konten benar pantas dibagikan. Setiap pengguna harus memikirkan dampak kedepannya, sebab konten yang benar belum tentu bermanfaat. 

Hal tersebut, menurut Aldiyar menjadi latar belakang mengapa seseorang harus cakap bermedia digital. Agar terhindar dari hal-hal negatif, fokuskan tujuan saat berada dalam media digital. Apakah mau berkarya atau sekadar bergaya, sebab sangat penting dalam melakukan sesuatu harus memiliki tujuan. Sehingga potensi untuk melakukan hal negatif semakin sempit, agar jika ada hal yang mengalihkan fokus tidak mudah terjerumus.

Seperti ada tren mata uang crypto, yang jika tidak memiliki pengetahuan dan hanya ikut-ikutan saja, maka bisa jadi justru kehilangan uang. Kemudian tren NFT yang sempat naik daun karena viral dan menghasilkan, namun karena pengetahuan belum mumpuni semua foto diunggah hanya karena FOMO (Fear of Missing Out). 

"Sebaiknya bermedia sosial harus memiliki tujuan, apakah ingin berjualan online atau membangun personal branding," kata Aldiyar. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah DKI/Jakarta Banten, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Baca Juga: Beda Tempat Penahanan dengan Ferdy Sambo, Bharada E Sekarang "Sudah Lega Banget"

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Anggota RTIK dan UI/UX Designer, Aldiyar. System Analist dan Anggota RTIK, Dasep Purnama serta Executive Assistant Young on Top, Chelen. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.iddan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: