Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Oversubscribed Saat IPO, Saham Perusahaan Distribusi Kimia Ini Langsung Lompat Kala Listing Bursa

Oversubscribed Saat IPO, Saham Perusahaan Distribusi Kimia Ini Langsung Lompat Kala Listing Bursa Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham perusahaan distribusi kimia, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES) telah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2022. Kala perdana masuk ke Bursa, saham KKES langsung melejit hingga sempat berada di posisi Rp138 per saham, naik 33 poin 31,42% dari harga  penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp105 per saham. Hingga akhir perdagangan sesi I ini saham KKES bertengger di posisi Rp125 poin naik 29 poin aatau 19,05%. 

Direktur Utama PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk, Kiki R Sadrach, mengungkapkan bahwa kala IPO saham perseroan memperoleh respon positif dari berbagai investor hingga kelebihan permitaan/oversubscribed.

“Penjatahan terpusat IPO kami ini mengalami kelebihan permitaan/oversubscribed sebanyak sekitar 30,45 kali,” katanyaa dalam keterangaan resmi di Jakarta, Senin (8/8/2022). 

Baca Juga: Banjir Peminat, IPO KKES Anak Usaha dari CSAP Mengalami Oversubscribed Hingga 30,45 Kali

Kiki menuturkan bila pada tanggal 2 Agustus hingga 4 Agustus 2022, Perseroan mulai menawarkan sebanyak 300 juta saham baru lewat IPO. Jumlah saham tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Saham yang bernilai nominal Rp10 per saham tersebut ditawarkan di harga Rp105 per saham sehingga Perseroan meraih total dana sebesar Rp31,5 miliar. 

Dana yang diperoleh dari IPO tersebut sebanyak 95% akan digunakan sebagai modal kerja untuk kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perseroan dengan rincian antara lain: 30% untuk biaya operasional dan 65% untuk pembelian barang dagangan dan pelunasan utang usaha kepada pemasok. 

“Sisanya sebesar 5% akan digunakan untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi Perseroan termasuk digitalisasi IT untuk sales, delivery, inventory dan logistic,” jelas Kiki. 

Ia menuturkan bila PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk adalah anak perusahaan dari PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) dengan kepemilikan 51%. Setelah go public, saham perusahaan CSAP akan berkurang menjadi 40,80%. Demikian juga kepemilikan dari pemegang saham lain juga berkurang.

Kepemilikan saham selengkapnya setelah go public CSAP 40,80%, PT Budi Lestari Sentosa dari 14% menjadi 11,20% Retno Widyati Harsono 2,69%, Felicia Wiendraty Harsono 2,66%, Kiki Rusmin Sadrach dari 13,32% menjadi 10,66%, Kundy Wijaya dari 10% menjadi 8%, Sri Lanty dari 5% menjadi 4%, masyarakat 19,76% dan saham karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) 0,24%. 

Baca Juga: Anak Usaha CSAP Ditunjuk Jadi Distribusi Resmi Produk Perawatan Kulit Ala Korea

Asal tahu saja, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk adalah perusahaan yang terus berkembang. Perseroan yang berdiri pada 9 November 1990 itu pada akhir 2021 memiliki aset sebesar Rp112,10 miliar dibandingkan Rp103,56 miliar pada 2020. Pada Maret 2022 (unaudited), aset tersebut naik menjadi Rp119,21 miliar. 

Sementara itu liabilitas Perseroan per Maret 2022 juga sebesar Rp83,98 miliar. Pada akhir 2021, liabilitas Perserson sebesar Rp80,74 miliar dan Rp90,94 pada 2020. Sedangkan ekuitas pada akhir Maret 2022 (unaudited) mencapai Rp35,23 miliar dan pada 2021 tercatat Rp31,96 miliar naik dari Rp12,62 miliar yang dibukukan pada 2020. 

Perseroan juga membukukan pertumbuhan pendapatan pada 2021 menjadi Rp 226,40 miliar dari Rp205,05 miliar. Sedangkan pada Maret 2022, Perseroan membukukan pendapatan (unaudited) sebesar Rp62,37 miliar. Perseroan meraih laba kotor pada 2021 sebesar Rp43,88 miliar naik dari 2020 yang sebesar Rp35,35 miliar.

Per Maret 2022, Perseroan membukukan laba kotor Rp13,09 miliar sedangkan laba tahun berjalan per Maret 2022 (unaudited) sebesarRp3,87 miliar. Perseroan pada tahun 2021 mencatat prestasi gemilang dengan diraihnya laba tahun berjalan mencapai Rp18,49 miliar setelah pada tahun 2020 membukukan rugi Rp8,89miliar. 

Saat ini posisi Return on Assets (ROA) Perseroan tercatat 3,25% dan Return On Equity (ROE) sebesar 10,98%. 

Dalam menghadapi persaingan usaha, Perseroan memiliki strategi usaha yang handal dalam Meningkatkan kinerja usaha dan bisnis dalam beberapa tahun ke depan. Karena Perseroan memiliki sejumlah keunggulan diantaranya berpengalaman lebih dari 32 tahun di bidang bisnis distribusi bahan baku dan barang kimia, sehingga memiliki high skill yang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi persaingan usaha maupun membangun berbagai strategi. 

“Keunggulan lain adalah Perseroan sangat adaptif terhadap perubahan dan teknologi baru, high efficiency, smart strategy, Good SOP dan GCG serta integritas yang kuat,” tutupnya.  

Baca Juga: Perkuat Pasar di Kawasan Timur Jakarta, CSAP Buka Superstore Mitra10 di Pondok Bambu

Adapun, perkembangan industri manufaktur terus menunjukkan perbaikan dan telah memberikan peluang bagi kegiatan usaha yang bergerak di bidang subsektor manufaktur dan berbagai penunjangnya. 

Data Kemenperin Triwulan I-2022 bahkan mencatat bahwa industri manufaktur pengolahan nonmigas tumbuh 5,47% lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama yaitu 5,01%. 

Kemenperin juga mencatat industri kimia, farmasi, dan obat tradisional menjadi salah satu dari dua kontributor teratas sektor manufaktur setelah industri makanan dan minuman. 

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar bahan dan barang kimia, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk memiliki peluang yang baik untuk berkembang ke depan karena produk-produk yang dimiliki baik existing maupun produk baru banyak digunakan di berbagai sektor industri manufaktur antara lain industri tekstil, industri plastik, cat, pipa kabel, dll. 

Melihat prospek dan peluang yang baik pada industri kimia tersebut, Perseroan berupaya mengembangkan usahanya dan menghimpun dana lewat bursa saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: