Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bupati Bima: Sektor Pertanian Jadi Program Prioritas Jangka Panjang

Bupati Bima: Sektor Pertanian Jadi Program Prioritas Jangka Panjang Petani berjalan di pematang sawah Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (9/12/2021). Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi padi pada 2022 sebesar 55,2 juta ton atau sedikit lebih tinggi dari pencapaian produksi padi 2020 yang tercatat Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 54,65 juta ton atau setara beras 31,33 juta ton. | Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri, mengapresiasi tingginya produksi pertanian Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Menurutnya, pertanian terbukti mampu menjadi bantalan ekonomi selama pandemi.

Karena itu, Indah mengatakan, ke depan program prioritasnya adalah membangun pertanian yang berkembang dan berkelanjutan.

Baca Juga: Ekonomi Meningkat di Kuartal II, Gubernur Jateng dan Jatim Apresiasi Sektor Pertanian

"Alhamdulillah perekonomian di Kabupaten Bima masih stabil meskipun di tengah badai pandemi Covid-19. Hal itu disebabkan andil sektor pertanian yang cukup tinggi. Sektor ini masih menjadi penyumbang terbesar bagi PDRB Bima," ujar Indah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Selasa (9/8/2022).

Indah mengatakan, komoditas yang saat ini dikembangkan Pemerintah Kabupaten Bima antara lain komoditas jagung, cabai, bawang merah, dan tanaman pangan lainya seperti padi dan sorgum. Kata Indah, semua kebutuhan itu merupakan program prioritas dan komoditas unggulan Kabupaten Bima yang berkelanjutan.

"Kami akan tingkatkan terus apa yang menjadi arahan Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional," katanya.

Ditambahkan Indah, sektor pertanian merupakan sektor penting dalam menunjang kehidupan manusia di seluruh Indonesia. Artinya, sebuah daerah baru bisa berkembang apabila sektor pertaniannya terus dihidupkan.

"Saya memiliki prinsip bahwa suatu daerah itu bisa maju apabila menghidupkan pertanian. Pertanian jadi tumpuan dan pertanian jadi harapan," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun 2022 tumbuh 5,44 persen. Hal paling menarik, tiga sektor yang berkontribusi tertinggi, salah satunya pertanian.

Ini terlihat dari besaran distribusi dan andil pertanian yang mencapai 12,98 persen atau tumbuh meyakinkan sebesar 1,37 persen. Tercatat, faktor tumbuhnya Nilai Tukar Pertani (NTP) yang mencapai 3,20 persen berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: