Pandemi Covid-19 Tak Hanya Hambat SDGs, tetapi Juga Buat Pembiayaan Jadi Bengkak
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan, pandemi Covid-19 tidak hanya menghambat pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), tetapi juga membuat biaya pembangunan menjadi kian mahal.
"Pandemi Covid tidak hanya membalikkan kemajuan menuju SDGs, tetapi juga mengurangi sumber daya yang tersedia untuk mengembangkan pembiayaan," kata Suharso dalam rangkaian agenda side event G20 Development Working Group yang dilangsungkan secara hybrid dari Bali, Selasa (9/9/2022).
Baca Juga: Tahun 2023 Tak Ada Alokasi Anggaran untuk Penanganan Covid-19, Dibawa ke Mana Anggarannya?
Saat sebelum terjadinya pandemi Covid-19, Suharso menyampaikan, kesenjangan pembiayaan SDGs global tahunan ialah US$2,5 triliun. Hal ini menjadi melebar sebagai dampak dari pandemi Covid-19 menjadi US$4,2 triliun.
"Di Indonesia, diperkirakan mencapai US$1 triliun untuk mencapai SDGs pada 2030," imbuhnya.
Akan tetapi, sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, tujuan pembangunan berkelanjutan harus tetap berjalan dengan mengesampingkan adanya pandemi Covid-19.
"Oleh karena itu, lebih banyak sumber daya diperlukan untuk menutup kesenjangan pembiayaan yang ada, yang kini telah melebar akibat pandemi," ujarnya.
Saat ini, Kementerian PPN/Bappenas telah merancang transformasi ekonomi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dengan SDGs sebagai kerangka utama.
"Mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan itu akan menjadi kesempatan sekali seumur hidup. Jika kita tidak mendorong cukup keras untuk memastikan capaiannya, kita akan mengalami konsekuensinya dalam waktu dekat," ujar Suharso.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum