Cryptocurrency tengah melewati masa-masa sulit di mana harganya menjadi sangat fluktuatif akibat inflasi yang terus naik.
Namun di tengah kondisi ini, Bitcoin (BTC) rupanya mulai memberikan harapan baru bagi para investor kripto dengan menunjukkan tanda-tanda inflasi yang mulai terkendali tanpa memicu resesi yang curam. Hal ini ditandai dengan adanya kenaikan nilai lebih dari 2% pada BTC yang pada Senin, nilainya diperdagangkan sekitar US$23.800.
Dikutip dari Coindesk pada Selasa (9/8/2022), seorang Analias Senior Oanda Americas, Edward Moya menyatakan bahwa Bitcoin tetap mendekati level tertinggi baru-baru ini karena pedagang kripto mencari untuk melihat apakah musim dingin kripto telah berakhir.
Baca Juga: Elon Musk Bicara Puncak Inflasi AS, Katanya Terjadi Setelah Tesla Jual 90% Bitcoin
Sebelumnya, inflasi telah menjadi perhatian yang mengkhawatirkan bagi para investor yang membuat industri kripto mengalami banyak mimpi buruk.
Namun, dengan adanya kenaikan pada nilai BTC baru-baru ini, rupanya juga memberikan harapan bagi mata uang kripto lain untuk menaikkan nilainya. Ether, mengikuti pola yang sama, mengalami kenaikan lebih dari 4% dibandingkan hari sebelumnya.
Mata uang kripto lainnya juga mulai beranjak dari status merahnya ke dalam status hijau yang kuat dengan GRT melonjak lebih dari 16% dan DOT naik lebih dari 7%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: