Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bhinneka Tunggal Ika Cegah Gengsi Kearifan Lokal

Bhinneka Tunggal Ika Cegah Gengsi Kearifan Lokal Kredit Foto: Unsplash/Jana Sabeth
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia digital tidak terbatas ruang dan waktu sehingga setiap orang tidak pernah mengetahui budaya dari masing-masing temannya di dunia maya. Dibutuhkan toleransi dan penghargaan perbedaan ketika berinteraksi agar terhindar dari konflik.

Sekarang ini budaya Indonesia seakan perlahan menghilang. Banyak netizen Indonesia merasa gengsi dengan kearifan lokalnya sehingga media digital menjadi panggung budaya asing.

Baca Juga: Sebarkan Konten Bernilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika

"Tidak usah maksa untuk mengikuti kebudayaan lain. Perbedaan itu indah, kita Bhineka Tunggal Ika, walau berbeda tetap satu jua. Banggalah dengan kebudayaan sendiri," kata Dosen Sekola Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya, Bendahara RTIK Surabaya, E. Rizky Wulandari, S.Sos, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (8/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia. 

Banyaknya pengguna internet di Indonesia harus dimanfaatkan untuk mempromosikan kebudayaan melalui konten pada media sosial. Konten kebudayaan yang dimaksud tidak harus terkait acara-acara seni dan budaya. Setiap individu dapat memulainya dengan menunjukkan kearifan lokal di daerahnya.

"Itu secara tidak langsung mempromosikan kebudayaan kita mendunia atau mengglobal," kata Rizky.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Kecakapan Digital Masyarakat Indonesia Masih Kurang, Budaya Literasi Harus Ditingkatkan

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder - Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Dosen Sekola Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya, Bendahara RTIK Surabaya, E. Rizky Wulandari, S.Sos, M.I.Kom, serta Bendahara Umum PMII Jatim, Andri Hadi Prasetia Utama S.E.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: