Pengguna Layanan Meningkat, ReCharge Mau Lakukan Ekspansi Kerja Sama ke Banyak Sektor
Salah satu perusahaan Internet of Things (IoT) lokal, ReCharge Indonesia berencana melebarkan kerja sama dengan banyak sektor industri. ReCharge merupakan penyedia layanan penyewaan power bank berbasis aplikasi yang pertama kali hadir di Indonesia.
Dalam acara ReCharge Indonesia Media Conference, Rabu (10/8/2022), ReCharge Indonesia menginformasikan bahwa kini ReCharge Station atau mesin tempat penyewaan power bank telah hadir sebanyak lebih dari 1.000 unit di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tersebar di 35 Halte TransJakarta, 23 Stasiun KRL line Jakarta Kota-Bogor, dan di 13 Stasiun MRT Jakarta.
Mobilitas masyarakat yang meningkat pascapandemi menjadi salah satu faktor ReCharge kini dapat mengembangkan produknya lebih banyak lagi dan menjangkau tempat yang lebih luas. Melalui campaign #ReChargeHarimu, ReCharge Indonesia terus berusaha untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengan visinya, yaitu memberikan akses kepada pengguna agar dapat me-recharge harinya di di mana saja dan kapan saja.
Baca Juga: ReCharge Dapat Dukungan Kemenparekraf untuk Ekspansi Layanan di Sektor Pariwisata
Dick Listijono selaku Co-Founder & CEO ReCharge Indonesia menyatakan bahwa dirinya optimis terhadap perkembangan ReCharge yang bisa menyertai kemajuan hidup masyarakat. "Trennya sangat promising. So that’s why we are very happy that selama ini kita never give up, just keep going because we truly believe that life after pandemi is very promising for everybody,” ungkapnya pada rekan media, Rabu (10/8/2022).
Dick mengatakan, bahkan saat pandemi, pengguna ReCharge telah meningkat lebih dari 300.000 ribu pengguna baru yang unik, artinya mereka tidak hanya melakukan registrasi namun juga melakukan transaksi dan pemakaian secara berkala.
Berdasarkan data yang diberikan, sampai saat ini, aplikasi ReCharge telah diunduh oleh lebih dari 1.000.000 pengguna, terhitung sejak awal beroperasi pada Maret 2018. Pengguna aplikasi ini didominasi oleh ojek online (ojol), karyawan kantor, serta anak-anak muda yang sering nongkrong dan membuat konten dengan menggunakan perangkat smartphone. Saat ini, ReCharge tengah menargetkan kelompok K-Poper, gamer, dan para pekerja yang memiliki mobilitas tinggi.
"Selain hadir di stasiun dan halte, kami juga berenca untuk mengembangkan lebih banyak titik ReCharge Station. Seperti di pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, dan juga di sektor F&B, dan juga tempat-tempat lain yang banyak orangnya. Semakin ada di banyak titik, kami ingin memudahkan pengguna untuk memakainya kapan saja dan di mana saja,” lanjut Dick menjelaskan mengenai rencananya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: