Perkembangan teknologi informasi semakin masif. Transformasi digital yang semakin cepat harus disikapi dengan baik. Dalam dunia bisnis, sekarang ini penjual mulai membangun jejaring di media digital, salah satunya di media sosial (medsos).
CEO Satmaka Raharja, M Ilham Faris MM., MH mengatakan penjual tidak boleh fokus pada diri sendiri dan berharap dibutuhkan di era digitalisasi. Mereka harus menantang diri untuk berkolaborasi dengan membangun jejaring di media sosial.
"Kita harus mulai membuat identitas bisnis kita di dunia digital. Mulailah untuk berkolaborasi menggunakan media sosial, bisa melalui influencer dan konten kreator. Kita bisa membangun base, sehingga tipe-tipe pembeli produk kita akan masuk," kata CEO Satmaka Raharja, M Ilham Faris MM., MH saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (9/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Waspada, Penipuan Kripto dari Medsos Sedang Marak!
Melalu kolaborasi dengan konten kreator, lanjut dia, pada saat bersamaan penjual berpeluang menambah calon pembeli baru. Misalnya, konten kreator tersebut memiliki 500 ribu pengikut, sementara 10 persen di antaranya merupakan tipe pembeli produk yang dijual.
Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure Enno Lerian menilai produk lokal semakin membanggakan dan naik daun. Karena itu, penjual produk lokal tidak perlu berkecil hati mempromosikan dagangannya.
"Ketika kita semakin giat mempromosikan produk kita, orang akan tahu dan bangga. Saya lihat netizen Indonesia lebih bangga menggunakan produk lokal dibandingkan produk internasional," kata Eno.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Netizen Habiskan 8 Jam Sehari untuk Main Medsos
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia, Business Coach, Ismita Putri. Kemudian CEO Satmaka Raharja, M Ilham Faris MM., MH, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Enno Lerian.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: