Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Saya Malu dan Saya Maafkan Ikhlaskan', Rumitnya Istri Ferdy Sambo, Saksi Kunci Kasus Brigadir J

'Saya Malu dan Saya Maafkan Ikhlaskan', Rumitnya Istri Ferdy Sambo, Saksi Kunci Kasus Brigadir J Kredit Foto: Divpropram
Warta Ekonomi, Jakarta -

Istri Ferdy Sambo mengaku malu namun hal tersebut tak jelas karena dirinya tak merinci kenapa dirinya malu ketika berhadapan dengan tim asesmen dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Hal tersebut disoroti oleh Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel punya analisis menarik tentang kata "malu" tersebut.

Baca Juga: Alasan Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J: Peristiwa di Magelang

"Demi Allah. Saat menonton live-nya waktu (Putri) muncul di depan Mako Brimob, saya membatin, ini menahan sedih atau menahan malu?" jawab Reza saat berbincang dengan JPNN.com, Kamis (11/8).

Reza lantas membandingkan dua ucapan yang disampaikan Putri Candrawathi yang terbaru saat asesmen LPSK dengan ketika bicara kepada media di Mako Brimob.

"Lalu, bandingkan 'saya malu' dengan pernyataan 'saya ikhlas dan saya memaafkan'. Keduanya berbeda," ucapnya.

Menurut Reza, 'saya ikhlas dan saya memaafkan' diucapkan oleh seseorang yang berada pada posisi korban. Dia telah diperlakukan pihak lain secara buruk, tetapi ia kemudian memperlakukan pihak tersebut secara baik.

Baca Juga: Uang Tutup Mulut Tak Kunjung Cair, Bharada E Akhirnya Buka Tabir Ferdy Sambo

Sementara, 'saya malu' keluar dari orang yang menganggap dirinya telah melakukan–bukan diperlakukan–sesuatu yang buruk, atau ketika orang itu melihat pihak lain melakukan hal yang buruk.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: