Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Said Aqil: Tugas Kapolri Bersih-bersih Oknum 'Nakal'

Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Said Aqil: Tugas Kapolri Bersih-bersih Oknum 'Nakal' Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengumumkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J diapresiasi Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof KH Said Aqil Siradj.

"Bisa kita berikan apresiasi. Beliau sangat berani bisa memproses 31 orang-orang Polri yang terlibat itu suatu yang luar biasa. Ada keberanian ada ketulusan mudah-mudahan tegar," ujar Kiai Said, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga: Ferdy Sambo Ngaku Sakit Hati, Ayah Brigadir J Kebingungan

Menurut Kiai Said, lembaga Polri harus diselamatkan dan dijaga kredibelitasnya. Karena itu, menurut dia, oknum-oknum Polri yang menyalahi hukum harus dibersihkan.

"Polri kita harus selamatkan, kridibelitas Polri harus kita jaga, negara manapun institusi polisi. Adapun oknumnya harus kita bersihkan. Tugasnya Pak Kapolri bersih-bersih oknum yang mencoreng nama baik Polri," kata Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation ini.

Sebagaimana disampaikan Irwasum Polri, Komjen Pol Agung Budi Maryoto, sebanyak 56 anggota polisi diduga terlibat. Sebanyak 31 di antaranya terbukti telah melanggar kode etik profesi sehingga menghambat penyidikan.

Puluhan anggota tersebut, menurut Agung, diduga terlibat dalam hilangnya barang bukti seperti CCTV yang dianggap bisa mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J.

"Timsus akan melakukan melakukan pergantian terhadap personel-personel yang melanggar kode etik, kalau nanti ada unsur pidananya kami limpahkan ke Bareskrim Polri, tetapi kalau melanggar kode etik maka tentu Ditpropam Polri akan melakukan sidang kode etik terhadap personel tersebut," kata Agung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: