Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Atasi Kecanduan Gadget dengan Detox

Atasi Kecanduan Gadget dengan Detox Kredit Foto: Unsplash/Tore F
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di dunia internet. Menurut data KPAI, 79 persen anak diizinkan menggunakan gadget selain untuk belajar. Bahkan 71 persen memiliki gadget sendiri. Imbasnya, banyak dari mereka berpotensi mengalami kecanduan.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheia Balienda mengatakan, kecanduan gadget bisa dialami semua kalangan usia. Pada usia dewasa misalnya, banyak dari mereka kecanduan game, judi online, pornografi, hingga media sosial.

Baca Juga: Membuat dan Mendistrusikan Konten di Dunia Digital Harus Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila

“Semua orang bisa mengalami ini. Semua orang bisa melakukan detox. Semua orang bisa sembuh. Semua bisa mengatasinya,” kata Diana saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (11/8/2022).

Ada beberapa ciri kecanduan gadget. Pertama, tidak bisa mengontrol menggunakan gadget, setiap beberapa menit harus mengecek walaupun tidak ada notifikasi. Penggunaan gadget sebagai prioritas dalam kehidupan. Ada dampak negatif dari penggunaan gadget, tapi tetap diabaikan.

Pada anak-anak, lanjut Diana, kecanduan gadget membuat mereka sulit konsentrasi, mengambil keputusan, dan mengendalikan perilaku yang impulsif atau mudah emosi. Orangtua bisa mencegahnya dengan mengajak anak beraktivitas tanpa gadget.

“Anak-anak harus diajarkan skill mengambil keputusan. Bukan hanya keputusan untuk bermain game, tapi pilihan di kehidupan nyata,” kata Diana.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheia Balienda. Kemudian VP-Head of Marketing East Java Bali Nusra, PT Indosat Tbk, Heny Tri P, serta Direktur LKP Indra Komputer, Pengajar dan Relawan TIK, Anik Indrawati.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: