Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

17 Tahun Aceh Damai, 77 Tahun Indonesia Merdeka, Mahfud MD: Indah dalam Bingkai NKRI

17 Tahun Aceh Damai, 77 Tahun Indonesia Merdeka, Mahfud MD: Indah dalam Bingkai NKRI Kredit Foto: Kemenko Polhukam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-77 sekaligus memperingati 17 tahun Aceh damai, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memaknai esensi perdamaian Aceh di Helsinki sebagai upaya merajut kembali nilai nasionalisme yang dia nilai indah.

"Bagi kita, perdamaian Aceh di Helsinki itu tidak bisa hanya dianggap sebagai sebuah upaya kekerasan yang menggangu keamanan, tetapi merajut kembali ke Indonesiaan kita yang sangat indah di dalam bingkai NKRI," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya dalam acara Aceh Damai dalam Bingkai Keindonesiaan, Senin (15/8/2022).

Baca Juga: Refly Harun Bela Mahfud MD yang Disebut Kayak Komentator oleh Orang PDIP Terkait Kasus Ferdy Sambo: Jadi Ladang Amal Beliau...

Dia memaparkan, kesadaran masyarakat Aceh menjadi bagian Indonesia muncul sejak lama. Mahfud mengatakan, pasca-Sumpah Pemuda pada 1939, kata Indonesia muncul dalam lagi daerah Aceh disusul oleh daerah lainnya yang juga ikut menggunakan kata Indonesia dalam lagu daerahnya.

Berdasarkan hal tersebut, Mahfud mengatakan bahwa mestinya masyarakat Indonesia bangga dan terharu memiliki Indonesia yang berangkat dari kebersatuan lintas etnis. Menurutnya, konsep kebangsaan yang dianut para pendiri bangsa adalah mengolaborasikan keberagaman yang dimiliki Indonesia.

"Identitas kebangsaan Indonesia tidak pada satu suku, ras, bahasa, atau pun agama tertentu. Identitas kebangsaan Indonesia adalah pada ide, gagasan, dan cita-cita untuk hidup merdeka dan menghapuskan penjajahan di atas dunia," jelasnya.

Lebih lanjut, Mahfud meminta masyarakat Aceh untuk saling menjaga kedamaian. Selain itu, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-77, Mahfud juga meminta seluruh masyarakat untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Hadir dalam kesempatan ini, sejumlah tokoh asal Aceh seperti Mustafa Abubakar, Sofyan Djalil, Fachry Ali, dan beberapa tokoh yang berperan dalam proses perdamaian Aceh seperti Hamid Awaluddin, Hasan Wirajuda serta fasilitator perdamaian Aceh Juha Christensen yang berkebangsaan Finlandia, dan lain-lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: