Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPDB-KUMKM dan Medco Group Bersinergi, Perkuat Ekonomi dan UMKM Pesantren

LPDB-KUMKM dan Medco Group Bersinergi, Perkuat Ekonomi dan UMKM Pesantren Kredit Foto: LPDB-KUMKM

Duplikasi Model Bisnis Kopontren Al-Ittifaq
 
Supomo menambahkan, dengan keberhasilan menjalankan model bisnis melalui Kopontren dengan kolaborasi berbagai pihak, maka kini LPDB-KUMKM tengah mendorong adanya duplikasi ekosistem bisnis ini dengan pesantren-pesantren lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Rumitnya Pengungkapan Kasus Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo "Dewa Polisi"
 
Kopontren Al-Ittifaq sendiri berdiri sejak 1977 merupakan contoh koperasi di sektor riil, yaitu sektor agrobisnis dengan komoditas utama sayur-sayuran.
 
Kopontren ini tidak hanya menjadi aggregator produk pertanian, tetapi juga menjadi off-taker dan perluasan akses pasar produk pertanian.
 
Kopontren Al-Ittifaq sendiri merupakan mitra LPDB-KUMKM dan menerima pembiayaan dari dana bergulir sebesar Rp6,3 miliar pada 2020.
 
Saat ini, Kopontren Al-Ittifaq telah mendapatkan persetujuan penambahan fasilitas pembiayaan LPDB-KUMKM sebesar Rp12 miliar.
 
"Ini akan kami diduplikasi, karena permintaan market terhadap produk hotrikultura terus meningkat, seperti di Kopontren Al-Ittifaq ini baru mampu memenuhi 40 persen kebutuhan pasar akan produk hortikultura melalui modern market Superindo," kata Supomo.
 
Menurutnya, ke depan pengembangan dan duplikasi model bisnis ini tidak bisa dilakukan oleh Kopontren Al-Ittifaq sendiri, tetapi perlu kolaborasi dengan semua pihak mulai dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM sebagai dukungan pembiayaan, kemudian PUM Netherland Experts sebagai dukungan teknis budidaya dan pasca panen, dan juga Medco Group, hingga Himpunan Bisnis Pesantren (Hebitren).

Baca Juga: Kukuhkan Anggota Paskibraka, Anies Baswedan: Tugas Anda Bukan Sekadar Mengibarkan Bendera Saja
 
"Ini tidak mungkin dilakukan oleh Al-Ittifaq sendiri tetapi harus kolaborasi bersama-sama dengan pesantren-pesantren lain, untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pesantren, jadi bukan hanya di Jawa Barat, tetapi juga wilayah lain, dan dengan komoditas-komoditas unggul lainnya bukan hanya sayur dan buah," papar Supomo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: