Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turki dan Israel Siap Pulihkan Hubungan Diplomatik Penuh

Turki dan Israel Siap Pulihkan Hubungan Diplomatik Penuh Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam konferensi pers di Kyiv, Ukraina, 3 Februari 2022. | Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Ankara -

Israel dan Turki mengumumkan pada hari Rabu (17/8/2022) normalisasi penuh hubungan dan kembalinya duta besar mereka ke Ankara dan Tel Aviv.

Pengumuman tersebut mengakhiri krisis diplomatik empat tahun yang menyebabkan hubungan yang menurun antara dua kekuatan regional non-Arab.

Baca Juga: Putin dan Erdogan Tegas, Pesawat Nirawak Turki Serang Pasukan Sekutu Amerika di Suriah

Mengemudikan berita: Kantor perdana menteri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kesepakatan itu dicapai pada Selasa (16/8/2022) dalam panggilan telepon antara direktur jenderal kementerian luar negeri Israel dan Turki.

Kedua negara memutuskan untuk meningkatkan hubungan menjadi perwakilan diplomatik penuh dan mengembalikan duta besar dan konsul jenderal Israel ke Ankara dan Istanbul serta duta besar dan konsul jenderal Turki ke Tel Aviv dan Yerusalem.

“normalisasi hubungan dengan Turki adalah aset untuk stabilitas regional dan keuntungan ekonomi bagi warga Israel,” kata Perdana Menteri Israel Yair Lapid.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Cavusoglu mengatakan dalam konferensi pers di Ankara bahwa Turki akan segera menunjuk seorang duta besar untuk Israel dan kedua negara akan mengadakan pertemuan ekonomi bersama dalam beberapa minggu mendatang. Dia menambahkan bahwa Ankara akan terus mendukung Palestina.

Beberapa jam setelah pengumuman itu, Lapid berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut kepresidenan Turki, Erdogan mengatakan bahwa dia mendukung pengembangan kerja sama dan dialog antara Turki dan Israel "secara berkelanjutan dan atas dasar saling menghormati kepekaan".

Hubungan Israel-Turki telah melalui serangkaian krisis selama dekade terakhir, terakhir pada tahun 2018 ketika AS memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan Turki mengusir duta besar Israel dari Ankara.

Setelah Presiden Biden menjabat, Erdogan – yang juga menjangkau saingan seperti Mesir dan UEA – mulai mengirimkan sinyal bahwa dia ingin membuka halaman baru dalam hubungan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: