Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Transisi Energi RI, Menteri ESDM: Pengolahan Mineral Kritis Wajib Dilakukan

Dorong Transisi Energi RI, Menteri ESDM: Pengolahan Mineral Kritis Wajib Dilakukan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan peran komoditas mineral kritis menjadi sangat strategis dan vital dalam mendukung transisi energi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut, peran komoditas mineral antara lain sebagai bahan baku industri pembuatan panel surya; turbin angin dan industri baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik; dan storage pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). Untuk itu, pengelolaan dan pemurnian mineral kritis wajib dilakukan di dalam negeri untuk pengembangan hilirisasi ke depannya.

Baca Juga: Menteri ESDM Minta Vale Indonesia Tingkatkan Produksi Turunan

"Mineral tersebut wajib dilakukan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Industri hilirisasi diharapkan dapat terus dibangun dan dikembangkan untuk mengoptimalkan manfaat dari eksploitasi mineral," ujar Menteri Arifin Tasrif dalam acara Focus Group Discussion Peluang Eksplorasi Mineral Kritis dalam Menunjang Transisi Energi, Selasa (16/8/2022).

Guna mendukung hilirisasi mineral di dalam negeri, lanjut Arifin, penguasaan teknologi mineral di dalam negeri harus diupayakan untuk mendukung pengembangan industri hilir ke depan. Kerja sama dan kolaborasi dengan industri atau institusi mineral luar negeri yang telah memiliki teknologi maju terus dilakukan sebagai bagian dari upaya penguasaan teknologi.

Sebagaimana diketahui, sumber daya mineral merupakan salah satu komoditas yang sangat strategis yang dimiliki Indonesia. Potensinya yang sangat besar menjadikan sumber daya mineral mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Industri pertambangan mineral yang sebagian besar terletak di daerah terpencil juga telah mendorong pertumbuhan beberapa wilayah sehingga dapat berkembang pesat menjadi pusat pertumbuhan baru.

Pemerintah juga terus mendorong eksplorasi yang lebih masif untuk mendapatkan sumber-sumber bahan baku yang lebih baik. "Tantangannya adalah bagaimana kita dapat mengekplorasi sumber-sumber mineral khususnya mineral kritis dengan konfigurasi geologi di Indonesia," imbuh Arifin.

Untuk itu, ketersediaan bahan baku mineral terutama mineral kritis secara berkelanjutan perlu didukung berbagai upaya lain, seperti meningkatkan kegiatan eksplorasi dan implementasi competent person dalam estimasi sumber daya dan cadangan; melakukan inventarisasi mineral yang mengandung logam tanah jarang; dan melakukan pengawasan pengelolaan mineral.

Neraca Sumber daya dan Cadangan Mineral, Batubara dan Panas bumi serta Peta Potensi Mineral, Batubara dan Panas Bumi yang termutakhir yang dikeluarkan Badan Geologi dapat menjadi acuan bagi semua pihak. "Data-data tersebut harus ditindaklanjuti dengan melakukan kajian-kajian khusus untuk mengungkapkan lebih rinci potensi mineral kritis di beberapa lokasi di Indonesia," jelas Arifin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: