Waduh! Menterinya Jokowi Disamber Gus Miftah: Kali Ini Anda Menghina Ulama dan Pesantren!
Dia mengatakan, dalam khazanah pesantren ada istilah tabarukan, yaitu ngalap berkah yang dilakukan oleh seorang santri atau jamaah kepada kyai, dengan salah satu caranya adalah silaturahmi atau sowan kepada kyai.
“Dalam silaturrohmi itu biasanya santri atau jamaah minta doa, minta nasehat atas problem dan hajatnya. Tidak ada permintaan kyai kepada para santri dan jamaah kalau sowan harus kasih amplop atau apapun,” bebernya.
Gus Miftah menegaskan kalau ada yang memberi amplop justru inisiatif dari santri atau jamaah yang sifatnya sukarela sebagai rasa mahabbah seorang santri kepada kyai.
“Sudah menjadi kelaziman para tokoh politik memanfaatkan kyai untuk kepentingan politiknya, kyai selama ini hanya terkesan dimanfaatkan. Kalau butuh mereka sowan kyai, selesai butuh nya kembali meninggalkan kyai,” kritiknya.
“Persis seperti daun salam dan laos, kalau masak sayur dicari pertama kali, sayurnya matang daun salam dan laosya dibuang pertama kali,” sentilnya.
Dia meminta Suharso segera meminta maaf atas apa yang diungkapkannya.
“Kali ini anda menghina kyai dan pesantren dengan kalimat yang menyakitkan, saya sebagai santri yang biasa sowan kyai untuk tabarukan dan ngalap berkah meminta anda utk klarifikasi dan minta maaf!,” pungkas Gus Miftah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar