Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembayaran Bunga Utang Tahun 2023 Naik 9,3% Jadi Rp441,4 Triliun

Pembayaran Bunga Utang Tahun 2023 Naik 9,3% Jadi Rp441,4 Triliun Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan Anggaran Program Pengelolaan Utang Negara untuk pembayaran utang dalam RAPBN 2023, pemerintah berencana melakukan pembayaran bunga utang tahun 2023 sebesar Rp441,4 triliun. Rencana pembayaran bunga utang ini naik 9,3 persen dari outlook tahun ini yang sebesar Rp403,9 triliun.

Melansir dari buku II nota keuangan 2023, jumlah tersebut terdiri atas pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp426.800,0 miliar, dan pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp14.600,0 miliar.

Baca Juga: Kisah Utang Negara: Italia, Negara Eropa Peringkat ke-2 Utang Tertinggi

Pertumbuhan pembayaran bunga utang pada tahun 2023 tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2022 yang sebesar 17,6 persen (terhadap tahun 2021). Hal ini turut dipengaruhi oleh kebijakan penyesuaian pembiayaan utang tahun 2021, antara lain pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan optimalisasi penarikan pinjaman tunai.

"Kebijakan tersebut diharapkan dapat turut menekan besaran pembayaran bunga utang pada tahun-tahun yang akan datang," dikutip sebagaimana dalam buku II nota keuangan 2023.

Perhitungan besaran pembayaran bunga utang tahun 2023 secara garis besar meliputi pembayaran bunga atas, pertama, outstanding utang yang berasal dari akumulasi utang tahun-tahun sebelumnya termasuk utang dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Kedua, rencana penambahan utang tahun 2023, dan yang ketiga, rencana program pengelolaan portofolio utang (liabilities management).

Selain itu, perhitungan besaran pembayaran bunga utang juga didasarkan pada beberapa asumsi, antara lain, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat (USD), yen jepang (JPY), dan euro (EUR).

Kemudian, tingkat bunga Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun yang menjadi acuan bunga untuk instrumen Surat Berharga Negara (SBN), referensi suku bunga pinjaman serta asumsi spread-nya, diskon penerbitan SBN, serta perkiraan biaya pengadaan utang baru.

Adapun perkembangan dari alokasi pembayaran bunga utang pada tahun 2018-2023, pembayaran bunga utang meningkat dari Rp258,0 triliun pada tahun 2018, dan menjadi Rp441,4 triliun dalam RAPBN 2023.

Di dalam RAPBN 2023, pembayaran bunga utang diarahkan untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam menjaga akuntabilitas pengelolaan utang, dan meningkatkan efisiensi bunga utang pada tingkat risiko yang terkendali dengan pemilihan komposisi utang yang optimal dan waktu pengadaan yang tepat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: