Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Stabilitas Pangan, Pemerintah Bakal Naikkan Alokasi KUR Pertanian

Dukung Stabilitas Pangan, Pemerintah Bakal Naikkan Alokasi KUR Pertanian Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian pada 2022 berpotensi meningkat dari ketetapan awal sebesar Rp90 triliun. Peningkatan tersebut sebagai dukungan untuk menjaga stabilitas pangan di dalam negeri.

“Jumlah ini merupakan alokasi yang bisa dinaikkan, bukan plafon. Tahun lalu Rp70 triliun,” ujar Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kemarin.

Pemberian KUR pertanian adalah salah satu upaya untuk memastikan ketersediaan pangan dan pasokan, yang merupakan langkah 4K dalam menjaga stabilitas dan daya beli dari Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pangan dan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.

Selain memberikan fasilitas KUR pertanian, Airlangga menyebutkan langkah menjaga ketersediaan juga dilakukan antara lain melalui penguatan cadangan beras oleh Perum Bulog yang relatif aman, dengan saat ini ada sebanyak satu juta hingga 1,5 juta ton cadangan beras.

Dari segi keterjangkauan, pemerintah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan sosial, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kemudian dalam kelancaran distribusi, Airlangga menuturkan perlu diupayakan kerja sama antardaerah, dimana saat ini jumlah kerja sama antardaerah sudah meningkat dari sebanyak 93 daerah pada 2021 menjadi 111 daerah yang berpartisipasi.

“Dengan kerja sama antardaerah, neraca surplus dan defisit komoditas diperluas sehingga kerja sama tersebut bisa memperkuat daya tahan dari pada daerah itu,” ucap dia.

Baca Juga: Alami Surplus, Kondisi Stok Beras Nasional Dipastikan Aman

Dia melanjutkan, dari sisi komunikasi efektif terus dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga ekspektasi masyarakat sehingga tidak menimbulkan momen panic buying.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: