Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menilai 'Exit Strategy' Usaha Rintisan, John Riady: Startup Solutif yang Akan Bertahan

Menilai 'Exit Strategy' Usaha Rintisan, John Riady: Startup Solutif yang Akan Bertahan Kredit Foto: Unsplash/Christin Hume

Berkaca pada indeks S&P 500 Information Technology Sector outperform, selama 2014—2021, saham perusahaan teknologi mengantongi kenaikan mencapai 422 persen (22,9 persen per tahun). Torehan itu memang lebih tinggi dibandingkan indeks S&P 500 yang naik 158 persen (12,6 persen per tahun).

Namun demikian, reli saham teknologi mulai memudar sejak akhir 2021 hingga sepanjang tahun berjalan 2022. Kini, kesenjangan kinerja saham teknologi dengan penghuni indeks S&P 500 makin melebar. Hal serupa, kata John, juga terjadi di dalam negeri. Dari IPO beberapa perusahaan teknologi dengan status unicorn, malah menghadapi koreksi pasar yang cukup dalam.

Baca Juga: Jelang Tahun Politik, Pasar IPO Diyakini Bakal Ramai Hingga Akhir Tahun

Di sisi lain, kenyataan demikian memang tak dapat dihindarkan. "Yang terpenting, usaha rintisan itu tetap memiliki prospek dan inovasi yang menjanjikan serta memberikan solusi," jelas John.

Dia mengungkapkan, sebagai investor startup melalui Venturra Capital, hal terpenting dari usaha rintisan adalah valuasi serta forecast future. Sebagaimana dilakukan Lippo Group dalam upaya mengembangkan berbagai usaha rintisan, prinsip mendasar adalah mencari dan menyeleksi mitra, yakni para founder serta startup yang mempunyai visi menyelesaikan persoalan masyarakat.

"Artinya, selama startup itu menawarkan solusi kepada masyarakat dan mengembangkan inovasi yang selalu relevan, maka akan tetap memiliki prospek cerah. Usaha rintisan seperti itu sudah bisa digambarkan melalui visi atau mimpi para founder-nya," kata John.

Untuk itu, John bersama Venturra Capital telah lama menerapkan empat pilar investasi, meliputi seed funding, investasi pre-IPO, kemitraan, hingga kolaborasi. Dari strategi investasi itu, Lippo Group pun telah melahirkan berbagai usaha rintisan seperti Ruangguru, OVO, Sociola, bahkan unicorn Grab.

"Saya meyakini Tech Winter ini hanya sementara, seluruh dunia merasakannya. Lebih dari itu, IPO perusahaan rintisan harus selalu didukung karena digitalisasi ini adalah keniscayaan, terlebih lagi yang memiliki prospek cerah karena memiliki kekuatan solusi bagi masyarakat," kata John.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: