Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag Beri Alasan Harga Telur Ayam di Pasaran Melonjak, Ternyata Gara-gara Ini

Kemendag Beri Alasan Harga Telur Ayam di Pasaran Melonjak, Ternyata Gara-gara Ini Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra menegaskan Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk menstabilkan pasokan dan harga telur ayam ras yang saat ini mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan Kemendag, tercatat per 23 Agustus 2022 harga telur ayam ras di tingkat eceran mencapai Rp31.000/kg atau naik sekitar 2,9 persen dibandingkan seminggu sebelumnya dan naik sekitar 6,1 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.

"Kementerian Perdagangan saat ini tengah berkoordinasi dan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional serta Kementerian Pertanian untuk menciptakan iklim usaha perunggasan yang kondusif. Dalam jangka panjang, diharapkan akan terbentuk ekosistem perunggasan yang sinergis dan berdampak positif bagi seluruh pelaku usaha perunggasan dan masyarakat selaku konsumen," ungkap Syailendra dalam keterangan resminya, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Harga Telur Naik Karena Harga Pakan Mahal dan Langka, Pengamat Sebut Alasan Klasik

Syailendra menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan kenaikan harga telur ayam ras, yaitu kenaikan permintaan terhadap komoditas bapok tersebut dengan adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Kebijakan pelonggaran PPKM terkait dengan perubahan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras dengan sangat signifikan yaitu sebesar 60 persen untuk memenuhi konsumsi rumah tangga; horeka hotel, restoran, dan kafe (horeka); serta industri makanan dan minuman," jelasnya.

Akibat kenaikan permintaan tersebut, lanjutnya, tidak sedikit pedagang besar yang meningkatkan stok telur untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat, selain untuk keperluan mendukung program bansos/penyaluran telur kepada masyarakat. Kejadian serupa pernah terjadi pada Desember 2021 di mana penyerapan telur oleh pemerintah untuk bansos menyebabkan harga telur ayam ras di tingkat peternak mencapai Rp23.000/kg dengan puncak tertinggi terjadi pada Minggu IV Desember 2021 yang mencapai Rp26.900/kg.

Syailendra menjelaskan sejumlah upaya yang telah dilakukan Kemendag untuk menjaga stabilitas harga telur ayam ras, antara lain dengan menyediakan jagung pakan dengan harga sesuai harga acuan pemerintah yaitu sebesar Rp4.500/kg untuk membantu peternak layer terutama skala mikro kecil. Bantuan tersebut telah dimulai pada Oktober hingga Desember 2021 sebesar 30 ribu ton, dan dilanjutkan pada periode Mei hingga Juni 2021 dengan realisasi sekitar 25 ribu ton.

Baca Juga: Makin Bikin Pusing, Harga Telur Tembus Rp 35.000 per Kilogram di Daerah Ini...

"Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya produksi peternak layer dengan harapan pasokan dan harga telur ayam dapat menjadi stabil," ujarnya.

Selain itu, ia menyampaikan, kenaikan harga telur ayam ras di tingkat eceran terjadi akibat kenaikan harga di tingkat peternak sejak Mei 2022 yang menyentuh Rp24.000/kg. Harga telur ayam ras selanjutnya terus meningkat hingga saat ini. Sementara harga jual di tingkat peternak dipengaruhi oleh tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) peternak yang saat ini berkisar Rp21.000-Rp22.000/kg.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: