Selain program-program utama tersebut, beberapa capaian dari kegiatan Making Indonesia 4.0, antara lain sebanyak 903 perusahaan manufaktur telah melakukan Self-Asesment INDI 4.0, ada 28 perusahaan BUMN yang telah melakukan asesmen INDI 4.0, terdapat 45 perusahaan manufaktur yang mendapatkan penghargaan INDI 4.0, dan dua industri yang mendapatkan Global Lighthouse Network dari World Economic Forum (WEF), yakni PT Schneider Electric Manufacturing Batam dan PT Petrosea.
Selanjutnya, ada empat industri manufaktur yang ditunjuk Kemenperin sebagai National Lighthouse, yaitu PT Pupuk Kaltim, PT Indolakto, PT Akebono dan PT Infineon. Sebanyak 108 industri telah mengikuti program pendampingan industri 4.0, dan terdapat 17.778 IKM telah mengikuti Workshop e-Smart IKM.
Kemudian, terdapat delapan Capability Center, yaitu Digital Capabilty Center for Industri 4.0 (PIDI 4.0), empat Satelite Capability Centers (Poltek STTT, Poltek STMI, Poltek ATK, Poltek Furniture), dan tiga Learning Factories (BBIA, BBLM, BBIHP). Sebanyak 2.171 peserta industri manufaktur dan 3.394 peserta perusahaan BUMN telah mengikuti Training Transformation Industri 4.0.
“Pemerintah terus mendorong agar industri dalam negeri untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kebijakan ataupun program yang berpihak pada kepentingan dalam negeri akan terus dioptimalkan,” tegas Agus.
Namun demikian, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri sehingga dibutuhkan dukungan dari semua stakeholder termasuk para pelaku dunia usaha serta akademisi.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menyampaikan, Kemenperin telah menyelenggarakan Indonesia 4.0 Conference & Expo sebanyak empat kali. Penyelenggaraan kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjukkan kesiapan indonesia dalam bertransformasi menuju Industri 4.0.
Tidak hanya perusahaan industri manufaktur, perusahaan dari sektor-sektor jasa, lembaga keuangan, perbankan, maupun jasa lainnya juga turut menunjukkan upaya akselerasinya untuk mendukung penerapan Industri 4.0 dalam kesempatan tersebut.
“Pameran ini menampilkan kemampuan sektor industri Indonesia yang saling mengisi dalam mewujudkan ekosistem digital,” jelas Doddy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto