Pakar Sebut Hoaks Makin Marak Jika Media Massa Andalkan Berita Medsos
Penyebaran informasi hoaks saat ini dinilai semakin marak. Bahkan hal tersebut pun diperparah lagi dengan posisi media massa/pers yang banyak menggunakan media sosial (medsos) dalam penyebaran informasi. Demikian diungkapkan Peneliti Riset Counter Narrative Melawan Hoaks Dr. Septiawan Santana pada PUBLIC EXPOSE: Hasil Riset Counter Narrative Melawan Hoaks kepada wartawan secara daring, Kamis (25/8/2022).
Setiawan mengungkapkan sebagai lembaga kebenaran, dulu kebenaran akan selalu ke media, baik itu cetak, televisi, dan lainnya, namun posisi pers saat ini dinilai sudah menurun.
Baca Juga: Berpikir Kritis Penting dalam Memerangi Hoaks
"Sekarang justru berbalik, wartawan sudah hampir sama posisinya sebagai penyampai informasi dengan khalayak di mana medsos menjadi jalan bagi penyebaran informasi, di antaranya hoaks," ungkapnya.
Bahkan, saat ini pun banyak media massa yang menjadi barometer kebenaran informasi yang menggunakan media sosial sebagai acuan informasi. Misalnya, media menunggu atau memuat berita-berita viral di medianya masing-masing. Untuk itu, kata Setiawan konten naratif sangat diperlukan guna mengantisipasi dominasi narasi-narasi hoaks di wacana publik.
"Betapa kuatnya penyebaran hoaks, di media sosial yang dipenuhi berbagai kepentingan yang memicu kegaduahan dan kericuhan, karena dibuat tanpa etika," katanya.
Septiawan pun mengapresiasi program pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah menghadirkan program Jabar Saber Hoaxs (JHS) yang mampu menghasilkan narasi-narasi guna mengantisipasi informasi hoaks.
Baca Juga: 3 Langkah Mewaspadai Hoaks di Media Sosial
"Hasil riset kami, bahwa ada kegiatan konten naratif yang dilakukan JHS. Juga ada penemuan counter naratif ini kepada Instagram dan WA (WhatsApp)," ungkapnya.
Senada dengan itu, Dekan Fikom Unisba Prof. Dr. Atie Rachmiatie mengapresiasi program Jabar Saber Hoaxs yang telah mengeluarkan Public Expose Hasil Riset Counter Narrative Melawan Hoaks. Menurutnya, kegiatan ini perlu dilakukan untuk menekan penyebaran hoaks yang dinilai sangat meresahkan masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: