Pakar Sebut Hoaks Makin Marak Jika Media Massa Andalkan Berita Medsos
"Ini bukti nyata yang konkret, kolaborasi pentaheliks, sangat bermanfaat public expose counter naratif melawan hoaks ini," tegasnya.
Menurutnya, menghentikan penyebaran hoaks menjadi tugas semua pihak, terlebih ini sangat berpengaruh terhadap karakter dan budaya generasi muda. Pasalnya, ada ancaman budaya asing yang sudah dan akan mengintervensi kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Pancasila Bisa Jadi Senjata Melawan Hoaks
"Jadi bagaimana kita meluruskan mindset generasi muda kita, ini salah satu langkah yang perlu kita lakukan bersama," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatisi Jawa Barat Ika Mardiah mengatakan, masalah hoaks menjadi perhatian pemerintah provinsi Jawa Barat. Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun segera membentuk Jaber Saber Hoaxs untuk mengantisipasi penyebaran hoaks di masyarakat.
Maraknya informasi yang salah berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat sehingga perlu kanal terpercaya. "Dalam hal itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun langsung membentuk Jabar Saber Hoaxs. Ini untuk meningkatkan budaya literasi, dan antisipasi hoaks," katanya.
Baca Juga: Persiapkan Generasi Milenial dan Gen Z dengan Literasi Digital
Ika menyebutkan selama ini JHS terus berupaya menekan penyebaran hoaks dengan berbagai cara. Salah satunya dengan meningkatkan budaya literasi. Meski demikian, penyebaran hoaks masih menyebar di masyarakat Jawa Barat.
Berdasarkan data JHS, saat ini sudah ada 6.145 aduan di tahun 2022. Bahkan, 4.265 berita terklarifikasi sebagai hoaks. "Kami menghimbau masyarakat untuk bisa bersama-sama mengantisipasi hoaks," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: