Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpora Ajak Masyarakat Hidup Bugar di Peluncuran Senam Kebugaran Jasmani Pelajar

Menpora Ajak Masyarakat Hidup Bugar di Peluncuran Senam Kebugaran Jasmani Pelajar Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam peluncuran Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) Pelajar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) dan dibuka olehnya di Plaza Utara GBK Senayan Jakarta, Sabtu (27/8/2022) pagi mengingatkan kepada masyarakat untuk bergaya hidup sehat.

Menurut dia, tak mungkin menjadikan Indonesia sebagai negara berprestasi di kancah olahraga jika masyarakatnya sakit-sakitan.

Launching Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) Pelajar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) di Plaza Utara GBK Senayan Jakarta ini disambut meriah oleh peserta.

Baca Juga: Harap Perhatikan, Ini Pesan Menpora Zainudin Amali di Sela-sela Peluncuran Logo Piala Dunia U-20 2023

Zainudin Amali juga menjelaskan mengenai sejarah SKJ di Indonesia.

"SKJ ini awalnya ada di tahun 1984. Dicetuskan untuk membuat masyarakat kita bugar. Maka saya harap dari usia pelajar, kita dapat membentuk sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan bugar juga sehingga Design Besar Olahraga Nasional (DBON) bisa kita wujudkan," kata dia di lokasi.

Launching SKJ Pelajar ini diikuti serentak secara daring di 34 provinsi dan 405 Kabupaten/Kota. Menpora menyampaikan apresiasi kepada para kreator, karena selain tidak meninggalkan sejarah lahirnya SKJ namun lagunya kini diaransemen menjadi kekinian yang dapat diikuti oleh siapapun juga.

Baca Juga: Bangun Fondasi Ekonomi Digital, Kualitas Infrastruktur dan SDM jadi Kendala Utama

"Terima kasih kepada para kreator SKJ, Mas Lody Lontoh dkk, serta Endank Soekamti yang membuat iringan SKJ ini menjadi menarik," kata Menpora Amali.

"Tetap tidak melupakan sejarah lahirnya SKJ tahun 1984, musik pembukanya masih memakai itu, dan selanjutnya dikemas kekinian, sehingga tadi bisa kita ikuti bersama, tidak hanya pelajar tetapi semua kita bisa," ujar dia menambahkan.

"Kita semua harus mendorong pelajar kita sehat dan bugar, sehingga bisa kita andalkan untuk masa depan. Ini seiring pembangunan SDM tidak menjadi tanggung jawab sebagian masyarakat, harus kita masalkan berama salah satunya melalui SKJ ini," kata dia.

Baca Juga: Tanggulangi Praktik PETI, APBI Dukung Pembentukan Unit Khusus Penegakan Hukum di Kementerian ESDM

Adapun kegiatan ini sendiri mendapatkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas senam kesegaran jasmani pelajar terbanyak, serentak secara hybird. Wakil Direktur Utama MURI, Osmar Semesta Susilo pada konferensi pers menyampaikan bahwa, kegiatan launchig SKJ ini sangat luar biasa antusiasnya bahkan, peserta yang ikut cukup banyak. 

"MURI hari ini menyerahkan rekor dunia untuk SKJ Pelajar Terbanyak dan ini sudah dibuktikan bahwa, dengan jumlah yang kurang lebih 1 juta ini MURI mengapresiasinya sebagai Rekor Dunia," kata Oemar.

Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta menyampaikan bahwa SKJ ini telah disosialisasikan dan akan terus dilakukan pemassalan hingga seluruh pelajar di Indonesia. Diharapkan dengan semua pelajar ber-SKJ terbentuk kebugaran dan dapat diperoleh bibit-bibit unggul prestasi nasional dan dunia.

"Saat ini sosialisasi sudah mencapai 80% Kabupaten/Kota, akan terus kita lanjutkan hingga seluruh pelajar di Indonesia. Dengan demikian akan terbentuk masyarakat bugar dan lahir bibit-bibit unggul yang disiapkan sejak SD yang sehat dan bugar," kata Deputi Isnanta.

Baca Juga: Gelar Diklat Petugas Damkar, BPSDM: Kompetensi Bukan Sekadar Matikan Api

Perihal Piagam Penghargaan MURI sebagai SKJ Pelajar Terbanyak, Serentak, dan Secara Hybrid, dalam penyelenggaraan ini diikuti serentak di 34 provinsi, 405 Kabupaten/Kota, dan yang dapat tertampung secara online sejumlah 523.690, sementara keseluruhan mendekati satu juta peserta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: