Direktur PT sunny Auto Sukses, Audrey Leodora Kosim mengatakan kebijakan relaksasi pajak penjualan barang mewah atau PPnBM meningkatkan penjualan mobil di masa pandemi. Hal tersebut tak terkecuali dicatat oleh dealer Mazda di Jawa Barat.
"Semester 1 SPK kita selama enam bulan itu sekitar 240 unit," kata Audrey kepada wartawan dalam acara Mazda Asia Afrika 1st Anniversary di Jalan Asia Afrika No 154, Kota Bandung, Sabtu (27/8/2022).
Dia menilai antusias customer di Jawa Barat jauh lebih tinggi dibanding yang ditargetkan oleh pihaknya. Kebijakan relaksiasi PPnBM pun dimungkinkan mendorong antusiasme tersebut.
Baca Juga: Wuling Tawarkan Perawatan Mobil Listrik Murah, Mau Coba?
"Terlepas dari PPnBM ada yang naik ada yang turun, mungkin itu yang membantu antusias masyarakat untuk mempunyai Mazda lebih banyak,"ungkapnya
Menurutnya, terdapat dua produk Mazda yang banyak dipesan di dealer Mazda Asia Afrika setahun terakhir, yakni Mazda CX-5 dan Mazda CX-3.
Meskipun demikian, tak memungkiri antara antusias dan ketersediaan unit mobil masih terbatas. Hal ini misalnya, dikarenakan masalah kelangkaan chip sehingga berpengaruh terhadap produksi.
"Ekspektasi kita sebenarnya ada di 20 sampai 30 unit per bulan. Tapi realitasnya, delivery itu tidak sampai, karena masalah di chip dan segala macamnya," ungkapnya
Namun, capaian dealer Mazda Asia Afrika lebih baik dibanding dealer lain di Bandung. "20 unit itu sudah lebih tinggi daripada pencapaian dealer sebelumnya yang ada di Cihampelas dan Soekarno-Hatta," katanya.
Meski begitu, pihaknya ingin memperluas pasar di Jawa Barat, sebab dominiasi penjualan masih di Bandung Raya. Namun bagi, proyeksi utama sebelum itu adalah mengoptimalkan layanan seperti ketersediaan tempat servis.
"Jadi, akan kita buka yang kecil untuk service dulu, jadi mereka (customer) dari situ pelan-pelan akan membangun satu komunitas di satu tempat, jadi tidak melulu harus ke dealer," katanya.
Baca Juga: AYAXX Pamerkan Mobil Damkar di Ajang GIIAS 2022, Begini Penampakannya!
Adapun, Komisaris Utama PT Sunny Auto Sukses Sugeng Kosim mengungkapkan
nilai lebih dari Mazda adalah pada servis. Bahkan, selama tiga tahun biaya servis bisa gratis bilamana tidak ada penggantian sparepart.
Secara biaya, servis besar dan servis reguler pun lebih murah daripada prediksi konsumen selama ini, terlebih setelah adanya program My Mazda Service.
"Kalau servis besar yang mana ganti oli dan lain sebagainya, lebih kurang hanya 3 juta sekalinya. Kalau yang reguler, yang biasa hanya sejuta lebih sampai dua jutaan," ungkapnya.
Sebagai daeler resmi Mazda, ke depan pihaknya akan melakukan ekspansi dengan memberikan pelayanan after sales di berbagai kota di Jawa Barat.
Saat ini banyak sekali pengguna Mazda di kota-kota di Jawa Barat. Bahkan di wilayah Jabar bagian timur rencananya akan membuka bengkel resmi Mazda.
‘’Jadi proyeksi utama sebelum itu adalah mengoptimalkan layanan seperti ketersediaan tempat servis,’’ pungkasnya (RAHMAT BANDUNG)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: