Muslim Life Fest & Muslim Life Trade Perkuat Ekosistem Ekspor Produk Halal Indonesia
Gelaran Muslim Life Fest & trade yang digelar selama 3 hari di ICE BSD (26-28 Agustus 2002) menjadi salah satu motor penggerak yang diperhitungkan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menuju Indonesia pusat produsen produk halal dunia 2024.
Sebanyak 650 buyer yang diundang dan melakukan business matchmaking dengan 150 pelaku usaha secara hybrid dan offline ini siap melakukan komitmen bisnis jangka panjang.
Baca Juga: Muslim Life Trade Bakal Hadir, Pameran B2B untuk Dorong Perdagangan Ekspor Produk Halal
Ketua Umum Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Marpaung mengatakan, pelaku usaha yang dihadirkan dalam business matchmaking tersebut telah lolos kurasi dan mendapatkan pendampingan, salah satunya melalui program Export Academy yang dikembangkan oleh KPMI bersama dengan Nudira Learning Center, Aspenku.com dan Hibbu Creative House.
“Dalam program ini, KPMI menyediakan ekosistem e-course sebagai awalan bagi pelaku usaha untuk belajar ekspor. Pelaku usaha akan mendapatkan mentoring teknis praktis ekspor baik melalui video pembelajaran berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), maupun secara offline melalui pendampingan intensif,” papar Rachmat dalam grand launching Export Academy di Muslim Life Fest ini.
Untuk prakteknya bagaimana memahami kebutuhan pasar ekspor, pelaku usaha bisa langsung memasarkan produk mereka di Aspenku.com, yaitu platform digital ekspor untuk mengoptimasi produk-produk UMKM sekaligus berperan sebagai ekspor embager, distribution center dan fulfilment partner di luar negeri.
Dr. Taufik Hidayat, M.Ec, Direktur Eksekutif, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada pembukaan Muslim Life Fest & Trade, mengapresiasi upaya yang dilakukan Lima Events bersama dengan KPMI yang komitmen penuh dan konsisten sejak 2019 menggerakkan potensi produk halal dan industri syariah di berbagai daerah.
“Upaya ini harus kita dorong sepenuhnya dalam penyiapan produk-produk halal UKM berkualitas ekspor. Karena peluang pasarnya begitu besar, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
“Selama ini, kita bersaing dengan negara-negara lain yang bahkan tidak kita sangka, seperti Brasil, Australia, yang notabene penduduknya nonmuslim tapi bisa menjadi produsen halal dunia. Indonesia yang potensinya ada semua, InsyaAllah tinggal kita dorong lebih kuat lagi untuk bisa menjadi pemain di global,” ujarnya disela-sela acara Muslim Life Fest 2022.
Karena itu, lanjut Taufik, KNEKS akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan skala produk UMKM ke pasar global. Di antaranya dengan memperkuat literasi, pendidikan kewirausahaan, hingga mempermudah UMKM untuk mendapat akses pembiayaan.
Taufik juga membeberkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh para pelaku UKM untuk bisa ekspor. Mulai dari produk yang harus memiliki daya tarik, kualitas produk yang sesuai dengan standard di negara tujuan ekspor, cara packaging, marketing, pembiayaan, sampai pada harga produk yang kompetitif.
“Pemerintah juga mulai membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di seluruh provinsi yang diketuai oleh Gubernur. Saat ini, KDEKS sudah ada di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat, dan Riau.
“Nanti KPMI bisa bersinergi dengan KDEKS sehingga skalanya ekspor produk halal UKM bisa ditingkatkan,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: