Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Konsumen Besar Minyak Sawit Indonesia, Begini Perkembangan Minyak Nabati di Uni Eropa

Jadi Konsumen Besar Minyak Sawit Indonesia, Begini Perkembangan Minyak Nabati di Uni Eropa Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Eropa merupakan salah satu konsumen minyak nabati terbesar di dunia. Dari ke-17 minyak nabati dunia, terdapat 4 minyak nabati utama, yakni minyak kedelai, minyak sawit, minyak rapeseed, dan minyak biji bunga matahari yang paling dominan diproduksi dan dikonsumsi secara internasional termasuk di Uni Eropa.

Data PASPI mencatat, pertumbuhan konsumsi minyak nabati di Uni Eropa yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan produksi minyak nabati domestik menyebabkan ketergantungan Uni Eropa dari minyak nabati impor makin meningkat.

Baca Juga: Didominasi Indonesia, Segini Besaran Minyak Sawit Dunia yang Berkelanjutan

Data USDA dalam laporan PASPI mencatatkan bahwa pada tahun 2010, produksi minyak nabati Uni Eropa mencapai 13,76 juta ton. Namun, peningkatan konsumsinya telah menjadi 20,56 juta ton. Artinya, produksi domestik hanya mampu memenuhi 66 persen dari kebutuhannya sehingga sekitar 34 persen kebutuhan minyak nabati domestik harus dipenuhi dari impor.

Pola konsumsi minyak nabati Uni Eropa juga telah mengalami perubahan dalam 20 tahun terakhir. Dalam kurun waktu 2000-2021, pola konsumsi minyak rapeseed naik dari 27 persen menjadi 38 persen, kemudian diikuti minyak sawit naik menjadi 29 persen, minyak biji bunga matahari menjadi 18 persen, dan minyak kedelai turun dari 18 persen menjadi 12 persen.

"Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi minyak nabati domestik, Uni Eropa harus mengimpor minyak nabati dengan volume yang makin meningkat. Minyak nabati yang paling besar diimpor adalah minyak sawit," catat laporan PASPI.

Berdasarkan data yang dirangkum PASPI, volume impor minyak sawit di Uni Eropa meningkat dari sekitar 2,8 juta ton tahun 2000 menjadi sekitar sekitar 7 juta ton tahun 2021 atau meningkat hampir tiga kali lipat.

"Dengan kata lain, Uni Eropa makin tergantung pada impor minyak nabati. Selain itu, dengan meningkatnya pangsa minyak sawit dalam konsumsi minyak sawit berarti juga ketergantungan Uni Eropa pada impor minyak sawit juga makin meningkat dari tahun ke tahun," catat laporan PASPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: