Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Badan Intelijen Israel Tebar Ketakutan Luar Biasa, Program Nuklir dalam Ancaman Besar

Badan Intelijen Israel Tebar Ketakutan Luar Biasa, Program Nuklir dalam Ancaman Besar Kredit Foto: Calcalis/Orel Cohen
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Badan intelijen Israel, Mossad, melancarkan sejumlah operasi terhadap program nuklir Iran salah satunya untuk menembus jantung Teheran.

Hal tersebut dikatakan mantan kepala Mossad Yossi Cohen pada acara Organisasi Zionis Dunia di kota Swiss pada Senin (29/8/2022), sebagaimana dilaporkan Jerusalem Post.

Baca Juga: Panik Luar Biasa, Israel Akhirnya Dengarkan Pejabat Keamanan Negara buat Persiapkan Ini ke Iran

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa perjuangan Mossad saat ini adalah untuk melawan kebohongan Iran.

“Rezim Iran berbohong kepada seluruh dunia dan kami membuktikannya ketika kami membawa ribuan dokumen dari arsip Iran,” beber Cohen. 

Dokumen tersebut, katanya, membuktikan bahwa Iran berbohong kepada badan atom internasional milik PBB yakni IAEA.

"Saya dapat menjamin bahwa Israel akan melakukan segala yang diperlukan untuk menunda dan mencegah Iran membangun bom atom yang akan mengancam Negara Israel," lanjut Cohen.

Di kesempatan itu, Cohen juga membahas dukungan negara Iran terhadap terorisme, yang ia gambarkan sebagai ancaman lain yang dihadapi Israel selain aspirasi nuklir Iran.

"Rezim di Iran adalah pemodal global terorisme di dunia. Pemerintahan (Iran) ini menyerukan penghancuran Negara Israel dan menghapusnya dari peta,” kata 

Cohen menambahkan bahwa Iran sedang mencoba untuk mengepung Israel dari selatan di Gaza dan dari utara di Suriah dan Lebanon.

“Iran melatih dan membiayai organisasi teroris. Pemerintah mengizinkan organisasi teroris mengirim ribuan rudal ke Israel,” beber dia.

Berkenaan dengan Perjanjian Abraham, Cohen mengatakan, pekerjaan Mossad tidak hanya mengumpulkan intelijen tetapi juga mempromosikan perdamaian. 

“Kami melihat hasil ini dalam penandatanganan Perjanjian Abraham. Saya berdoa agar lebih banyak negara dari wilayah kami akan bergabung dengan tren perdamaian,” kata Yossi Cohen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: