Jelang Pilpres 2024 Muncul Isu Saling Jegal, Pakar Kebijakan Publik Sebut Ini Contoh Kemerosotan Moral
Asumsi kemudian dikuatkan dengan klaim mendengar kabar adanya upaya untuk menjegal koalisi yang akan mencalonkan Anies. Hal itu dilakukan agar Anies tidak mendapatkan tiket untuk maju Pilpres.
"Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies. Anies tidak mendapat koalisi," tulisnya di Twitter @Andiarief_, Minggu (28/8/2022).
Baca Juga: Jadi Wakilnya Prabowo, Anies Baswedan Bisa Menangkan Pilpres 2024
Menanggapi fenomena ini Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute mengatakan hal ini adalah preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia.
“Jika ada politisi yang menganggap jegal menjegal itu adalah hanya sebuah permainan yang dianggap hal yang wajar maka hal tersebut memberikan kesan bahwa nasib bangsa ini dianggap sebuah permainan belaka. Ini berbahaya,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Selasa (30/08/22)/
Menurutnya, jegal menjegal dalam pergantian kepemimpinan ataupun wakil rakyat sama halnya dengan upaya untuk menjegal atau mengamputasi hak rakyat untuk memilih pemimpin yang mereka inginkan. Sama sekali tidak mencerminkan sebagai bentuk demokrasi yang sehat.
“Apalagi dengan adanya pemberlakuan Presidential Threshold 20% yang membatasi hak pilih rakyat membuat publik merasakan bagaimana nafsu para oligarki politik untuk berkuasa di negeri ini,” tambah Achmad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty