Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Terlena Sama Google, Awas Jebakan Batman Versi Digital!

Jangan Terlena Sama Google, Awas Jebakan Batman Versi Digital! Kredit Foto: Unsplash/Mitchell Luo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masifnya kemajuan teknologi memudahkan individu mendapat informasi. Meski demikian, netizen perlu kecakapan digital ketika menyaring informasi tersebut. Jangan sampai terjebak hasil mesin pencari informasi.

Mesin pencari merupakan situs yang memiliki kemampuan mencari halaman situs web di internet berdasarkan basis data dengan kata kunci. Menurut data We Are Social 2022, Google menjadi terfavorit di Indonesia dengan catatan 97,43 persen, kemudian ada Yahoo (0,94 persen), Bing (0,79 persen), Yandex (0.57 persen), dan DuckDuckGo (0,25 persen).

Baca Juga: Ini Caranya Membangun Budaya Digital

“Harus diingat, jangan 100 persen percaya apa yang ada di internet. Hati-hati dengan hasil Google. Hati-hati dengan jebakan batman,” kata Pengusaha, Digital Trainer, dan Graphologist, Diana Aletheia Balienda saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (31/8/2022).

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Literasi digital turut memengaruhi kecakapan individu mengolah informasi di dunia digital. Diana menyebutkan, masih ada 5,5 persen orang Indonesia menganggap semua informasi yang ada di internet benar.

“Semua informasi belum tentu benar. Ada misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Ada yang memang sudah salah dan ada yang memang niatnya merugikan,” kata Diana.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer, dan Graphologist, Diana Aletheia Balienda. Kemudian Dosen Fikom Universitas Dr Soetomo dan Creative Project Dignity Picture, Citra Rani Angga Riswari, S.Sos, M.Med.Kom, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Penulis Buku Parenthink, Mona Ratuliu.

Baca Juga: Society 5.0 Mengharuskan Milenials Cakap Digital

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: