Pak Prabowo Mohon Jangan Kepedean Dulu, Pengamat Sebut Elektabilitas Tinggi Belum Tentu Jadi Presiden!
Geliat manuver partai dan aktor politik terus dilakukan menjelang Pilpres 2024.
Mengenai hal ini, Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mengatakan meski elektabilitas Ketum Gerindra Prabowo Subianto tinggi, belum tentu terpilih menjadi presiden.
"Kasus Pilpres 2014 dan 2019 menjadi bukti, elektabilitas Prabowo yang tinggi, akhirnya dikalahkan Jokowi," ujar Jamiluddin dilansir dari GenPI.co, Kamis (1/9).
Sudah dua kali kasus tersebut terjadi, membuat Prabowo harus menelan kekalahan yang menyakitkan.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menuturkan empat faktor penyebabnya.
"Pertama, Prabowo elektabilitasnya tinggi tapi cenderung stagnan mendekati hari H, sehingga dilampaui kompetitornya," ucapnya.
Selanjutnya, ada peluang kejenuhan terhadap Prabowo. Hal itu disebabkan karena sudah berulangnya dia mengikuti kontestasi pilpres.
"Kelompok masyarakat yang jenuh tersebut tentunya akan mencari capres lain yang dinilai lebih menjanjikan," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto