Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Perburuan Rumah Pribadi Berlanjut, Trump Mulai Ambil Langkah Signifikan

Kasus Perburuan Rumah Pribadi Berlanjut, Trump Mulai Ambil Langkah Signifikan Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Tim kuasa hukum mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam penggeledahan dokumen rahasia di rumah pribadinya di Florida.

Pernyataan itu disampaikan pada Rabu (30/7/2022), dengan tim hukum menganggap penggerebekan hingga penyitaan catatan kepresidenan dari tanah Mar-a-Lago, merupakan aksi yang tidak bisa dibenarkan. Juga menurut kubu Trump, apa yang telah dilakukan oleh pemerintahan Joe Biden itu, sejatinya adalah hal yang tidak perlu, dan secara hukum 'meragukan'.

Baca Juga: Ada Lebih dari 700 Halaman Dokumen Rahasia di Rumah Donald Trump, Apa yang Disimpan?

Sebelumnya, pengajuan mengejutkan muncul, di mana Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa sejumlah dokumen rahasia kemungkinan telah 'disembunyikan' di tanah milik Trump. Begitu pula menurut mereka bahwa Trump telah menghalangi penyelidikan FBI.

Menanggapi itu, pengacara Trump pun bersikeras bahwa mantan pemimpin itu tidak bersalah. Menurut mereka, kepemilikan Trump atas informasi-informasi sensitif seharusnya menjadi 'sesuatu yang lazim''.

"Pembenaran yang dimaksudkan untuk memulai penyelidikan kriminal ini adalah dugaan penemuan informasi sensitif yang termuat dalam 15 kotak catatan presiden."

“Tetapi 'penemuan' ini harus diantisipasi sepenuhnya, mengingat sifat alami dari catatan kepresidenan. Sederhananya, gagasan bahwa catatan kepresidenan akan berisi informasi sensitif seharusnya tidak perlu dikhawatirkan,” kata pengaduan pengadilan dari tim Trump.

Para pengacara Trump juga mengulangi seruan untuk peninjauan independen atas semua materi yang disita dari Mar-a-Lago.

Menurut gambaran mereka, penggeledahan FBI 8 Agustus lalu adalah aksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, tidak perlu, dan tidak didukung secara hukum.

Sementara itu, Departemen Kehakiman melukiskan gambaran yang sangat berbeda dalam pengajuannya pada Selasa malam. Departemen menegaskan bahwa materi sensitif telah ditemukan di rumah mewah Trump, dan menentang penunjukkan 'ahli khusus' untuk meninjau dokumen-dokumen tersebut.

Yang mengejutkan, pengajuan departemen termasuk foto dokumen dengan kode berwarna, yang tersebar di atas karpet, bertandakan tulisan berkode warna yang tersebar di 'RAHASIA', dan 'SANGAT RAHASIA'.

Bagaimanapun, dimasukkannya foto itu juga memicu kecaman oleh tim Trump.

“Tanggapan pemerintah secara serampangan termasuk foto bahan yang diduga rahasia, ditarik dari wadah dan disebarkan di lantai untuk efek dramatis,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: