Berangkat dari Kepedulian tentang Sampah Domestik, Start Up ini Galang Dana via NFT
Data tahun 2020 mencatat di tahun 2020 ini sebanyak 67,8 juta ton timbunan sampah berada di Indonesia. Data nasional tahun 2018 menunjukkan bahwa 62 persen sampah di negeri ini dihasilkan dari sampah domestik atau sampah dari aktivitas rumah tangga.
Merujuk pada data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), sejauh ini hanya 1,2 persen rumah tangga yang mendaur ulang sampahnya.
Berangkat dari data tersebut PT Enviro Visi Nuswantoro perusahaan yang bergerak dalam bidang pendidikan karakter (character building) melalui pengolahan sampah domestik (waste management) terpanggil untuk ikut berkontribusi.
Salah satu kepedulian terhadap peningkatan jumlah sampah di dunia, yang naik dalam jumlah signifikan dan tidak dikelola dengan baik sehingga menimbulkan banyak masalah sosial, lingkungan, kesehatan, dan lain sebagainya.
“Fenomena ini, khususnya di banyak negara dunia ketiga dengan fasilitas penganganan sampah yang masih terbatas, ternyata berhubungan dengan kebiasaan serta karakter manusia di negara tersebut,” kata Kirdianto Hrisikesa Putra, Chief Executive Office of PT Enviro Visi Nuswantoro.
“Kami program NVRO Goes to School, di mana pada program ini kami fokus kepada pembangunan karakter anak-anak disekolah dan mengedukasi pengolahan sampah. Program ini akan dijalankan ke seluruh sekolah yang terpilih di Indonesia,” tambahnya.
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya ternyata lebih terkait dengan kecerdasan/kematangan karakter, bukan kecerdasan akademik.
Orang yang karakternya terdidik tentu menganggap poster untuk tidak membuang sampah sembarangan tersebut lebih dari poster semata. Pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini dari lingkungan merupakan salah satu upaya untuk membentuk perilaku sadar sampah.
“Kami sengaja memilih sekolah-sekolah sebagai wadah utama dalam pelaksanaan program-character building ini, karena kami percaya anak-anak ini akan menjadi duta yang bisa menjaga lingkungannya sesuai dengan motto kami Let’s Build a Better Place to Live, Let’s Start now," kata Nugi, Chief Operation Officer of PT Enviro Visi Nuswantoro.
“Pekan lalu kami menyelenggarakan NVRO Goes To School di SMA 12 Tangerang Selatan. NVRO menyelenggarakan seminar pembentukan character building dan pengolahan sampah. Pengenalan Konsep 3R (Reduce, Reuse and Recycling), untuk program goes to school ini akan ada pendampingan selama 3 bulan yang diterapkan disekolah tersebut,” lanjutnya.
NVRO sendiri memiliki beberapa program yang akan diterapkan dalam waktu dekat. NVRO goes to school, NVRO goes to kampong, Seminar Online (Mino Talks), Point Center NVRO untuk penampungan sampah yang kita dapat dari sekolah dan perumahan, serta NVRO Services B2B.
NVRO menggunakan cara unik dalam penggalangan dana operasional yaitu dengan menyelenggarakan kompetisi NFT. Hasil karya akan dijual dilelang di market place open sea, dan hasil daei penjualan ini sebagian akan masuk mendanai program program NVRO, dan para pencipta hasil Karya berhak mendapatkan royalti atas penjualan NFT tersebut
“Akan ada 100 NFT yang akan di lelang di Opensea nantinya, dari ke 100 NFT ini kami menargetkan Dana yang terkumpul total senilai 1 milyar sampai dengan 10 milyar, galang dana melalui NFT ini juga sebagai wadah promosi mengenai kegiatan donasi social lingkungan sehingga kami menamakan pertama kalinya di indonesia sebagai sosio NFT,” ujar Kirbi mengakhiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: