Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turunkan Pelanggaran, Kota Ambon Bakal Berlakukan Tilang Elektronik 22 September

Turunkan Pelanggaran, Kota Ambon Bakal Berlakukan Tilang Elektronik 22 September Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktorat lalu lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengatakan tilang elektronik atau Elektronik Traffic Law Enforcement (ETLE) akan mulai diberlakukan di Kota Ambon pada 22 September mendatang.

"Sekarang masih diuji coba. Setelah peluncuran langsung diberlakukan. Jadi sekarang belum tilang," kata Kepala Seksi Tata Tertib Sub Direktorat Umum Penegakan Hukum Ditlantas Polda Maluku AKP John Baumasse, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan tilang elektronik ini merupakan penegakan hukum yang berbasis elektronik dan menggunakan perangkat elektronik berupa kamera. Di Kota Ambon, sudah terpasang kamera ETLE di tiga titik, yakni di depan Masjid Raya Al-Fatah, Jalan Ay Patty, di depan kantor Gubernur Maluku, dan di depan kantor Bank Mandiri Jalan Pattimura.

"Pelaksana kegiatan untuk penindakan hukum secara elektronik, ini tujuannya mengurangi pelanggaran yang terdapat pada fatalitas kecelakaan lalu lintas," ujarnya.

Ia menyebutkan ciri-ciri pelanggaran yang akan ditilang secara elektronik ini, adalah tidak menggunakan helm, menggunakan telepon genggam saat sedang berkendara, dan tidak menggunakan sabuk pengaman bagi yang berkendara mobil.

"Nanti pada saat melakukan penindakan, kita akan melihat secara tepat waktu, dan terintegrasi dengan bagian sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat). Di situ kita bisa melihat memang pelanggar itu dia sudah terkoneksi langsung, baik itu dia punya nama lengkap, alamatnya, kemudian nomor teleponnya," jelasnya.

John menjelaskan, penerapan elektronik tilang ini, kepolisian bekerja sama dengan kantor pos. Kepolisian akan mengirim surat tilang ke alamat bersangkutan diantar langsung oleh kantor pos.

"Jadi pelanggar dapat melakukan pembayaran melalui kantor pos atau Bank BRI setempat, setelah itu membawa bukti pembayarannya dan membawa langsung ke petugas yang melakukan penilangan," katanya.

Ia menyatakan, apabila pelanggar tidak membayar denda tilang, maka akan masuk daftar hitam secara daring dan tidak dapat melakukan perpanjangan STNK, mengurus buku tabungan menggunakan KTP-nya, serta tidak dapat keluar daerah.

"Setelah dia konfirmasi atau setelah dia membayar denda tilang, maka itu akan dibuka secara tepat waktu juga, supaya bisa berjalan lagi karena sudah membayar denda tilang," kata John.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: