Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rendahnya Keahlian Digital, Netizen Saja Tak Sadar Akan Rahasia Umum Google Ini

Rendahnya Keahlian Digital, Netizen Saja Tak Sadar Akan Rahasia Umum Google Ini Kredit Foto: Unsplash/Arthur Osipyan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta, sekitar 73,7 persen dari total populasi penduduk. Tentu hal ini sangat berpengaruh, apalagi penduduk Indonesia banyak dan merupakan terbesar ke-4 di dunia. 

"Tapi masalahnya dengan pengguna yang banyak itu, sub indeks keahlian digital kita skornya masih rendah dalam pilihan teknologi informasinya," kata Digital Campaign Strategist Seknas Jaringan GUSDURian, Muhammad Pandu saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Kamis, (1/8/2021). 

Baca Juga: Sambut Presiden Filipina, Menkominfo Sebut akan Ada Kerja Sama Sektor Digital

Dampaknya, menurut Pandu dapat dilihat dari media digital hari ini seperti penipuan online, konten negatif, banyak masyarakat yang tertipu hoaks, perilaku cyberbullying. Sebab sebagai pilar dalam indeks informasi dan dan literasi data, masyarakat Indonesia dirasa perlu untuk menuju level cakap digital. 

Tak hanya sekadar bisa mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data yang diterima, termasuk saat mendistribusikannya dari dan ke platform digital yang dimilikinya. Cakap digital meliputi penggunaan perangkat keras, perangkat lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, media sosial serta aplikasi dompet digital, lokapasar atau marketplace dan transaksi digital. 

Mengenai mesin pencarian, saat ini sebenarnya ada banyak platform lain selain Google seperti Yahoo! Search, Bing, dan Yandex. Google saat ini populer karena memiliki fitur yang cukup banyak dan lengkap. Namun Google punya kelemahan, karena bisa merekam riwayat informasi kata kunci yang dicari penggunanya. Pengguna secara gratis mendapatkan layanannya namun terkait informasi pengguna Google mendapatkan banyak referensi perilaku penggunanya. 

Sementara jika menggunakan DuckDuckGo, yang mementingkan privasi maka riwayat pengguna akan lebih aman namun fitur di dalamnya belum selengkap Google. Di samping itu setiap mesin pencarian ada fitur yang akan memudahkan pengguna, seperti Google yang bisa memfilter apa yang dicari penggunanya berupa foto, berita, maupun situs tertentu. 

Sebagai pengguna, media sosial juga dapat digunakan lebih maksimal, sebagai tempat personal branding, mencari relasi, dan berkarya dengan membuat konten. Saat ini bahkan profesi content creator terbilang menjanjikan dengan konten seputar humor, edukasi dan sesuatu yang menginspirasi pengguna lainnya. 

"Setiap kita diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan media digital untuk memaksimalkan fungsi-fungsinya. Kita juga diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan," kata Pandu lagi, 

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi

Baca Juga: Jangan Terlena Sama Google, Awas Jebakan Batman Versi Digital!

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Founder - Komisaris Lenere Business Suites, Eko Prasetyo, Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo, Cand Zulaikha, serta Digital Campaign Strategist Seknas Jaringan GUSDURian, Muhammad Pandu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instgram @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: