Muncul Serangan Balik Geng Ferdy Sambo, Pakar Kebijakan Publik Sebut Publik Tidak Boleh Lengah!
Masyarakat mulai diragukan dengan penyelesaian kasus Ferdy Sambo yang mulai mengalami banyak kejanggalan. Karena belakangan seperti ada semacam serangan balik dari Geng Sambo untuk melakukan perlawanan terhadap kasus ini dan ingin membebaskan Sambo Cs dan mengorbankan Brigadir J seorang.
Hal ini disampaikan oleh Achmad Nur Hidayat selaku Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.
“Kasus yang telah menyeret hampir 100 orang polisi aktif ini menjadi catatan terburuk Polisi Republik Indonesia (Polri). Kasus ini telah benar benar menjadi kotak Pandora bahwa betapa bobroknya institusi kepolisian kita saat ini,” ungkap Achmad dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Senin (05/09/22).
Achmad juga mengatakan bahwa publik telah diperlihatkan tabiat orang-orang yang berada di Mabes Polri bahkan bisa berkomplot untuk merekayasa kasus yang bahkan menimpa internal mereka sendiri.
“Publik jangan sampai lengah untuk terus mengawasi kasus ini. Karena belakangan kita melihat seperti ada semacam serangan balik dari Geng Sambo untuk melakukan perlawanan terhadap kasus ini dan ingin membebaskan Sambo Cs dan mengorbankan Joshua seorang,” tambah Achmad.
Kasus Ferdy Sambo menurutnya adalah kasus besar yang kompleks karena telah menyeret hampir 100 orang polisi aktif dan menjadi catatan terburuk Polisi Republik Indonesia (Polri).
Baca Juga: "Bos Mafia", Satu Manuver Ferdy Sambo Bisa Matikan Penanganan Kasus Pembunuhan Brigadir J
“Sebagaimana yang telah disampaikan Presiden Jokowi, bahwa kasus ini mesti dibuka seterang terangnya dan setransparan mungkin. Kapolri pun kemudian bergerak membentuk Tim Khusus untuk menangani kasus ini yang dipimpin langsung oleh Wakapolri Gatot Edy. Sejauh ini tim ini telah bekerja dengan baik dan patut diapresiasi,” katanya.
Namun belakangan Achmad, penyelidikan kasus Sambo mulai muncul kejanggalan-kejanggalan baru mulai belum ditahannya tersangka utama Putri Candrawati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty