3 Kapolda Mulai Dicurigai Polri Atas Hubungannya dengan Ferdy Sambo: 'Timsus Sudah Mendapat Informasi Tersebut'
"Tm penyidik saat ini fokus terkait menyangkut masalah penuntasan lima berkas perkara yang sudah di P19 oleh JPU," ungkapnya.
Peluk Ferdy Sambo hingga Lobi Jenderal Bintang Tiga
Dalam laporan Majalah Tempo edisi Sabtu (3/9/2022), Ferdy Sambo disebut menelepon Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran sesaat setelah pembunuhan Brigadir J terjadi di rumah dinasnya Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022).
Baca Juga: IPW Singgung Kemungkinan Skenario Lolosnya Ferdy Sambo dari Hukuman Mati, Ternyata...
Kepada Fadil, Ferdy Sambo mengaku Brigadir J tewas usai baku tembak dengan Bharada E. Selain itu, Ferdy Sambo juga menceritakan kepada Fadil jika Brigadir J telah melecehkan istrinya. Cerita Ferdy Sambo yang dipercayai itu kemudian menjadikan dasar Fadil menemuinya di Kantor Divisi Propam Polri.
Pertemuan antara Fadil dan Ferdy Sambo sempat terekam kamera hingga videonya viral. Dalam video berdurasi 24 detik pertemuan tersebut diduga terjadi di ruang kerja Ferdy Sambo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (13/7/2022).
Dalam video, Fadil terlihat mencoba mengutkan Ferdy Sambo yang ketika itu istrinya dinarasikan menjadi korban pelecehan Brigadir J. Fadil nampak memeluk, mengusap pundak, hingga mencium kening Ferdy Sambo.
"Saya memberikan support pada adik saya Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," kata Fadil saat dikonfirmasi, Kamis (14/7/2022).
Masih menurut laporan Majalah Tempo, Fadil disebut turut menceritakan ulang apa yang diceritakan Ferdy Sambo ke Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak. Mereka selanjutnya berkumpul di Polda Metro Jaya atas inisiatif pensiunan pimpinan Polri.
Fadil, Nico, dan Panca disebut bertugas menyebarkan informasi tembak-tembak dan pelecehan seksual Brigadir J terhadap Putri sebagaimana yang diceritakan Ferdy Sambo. Selain itu, Nico dan Panca disebut juga berusaha melobi petinggi Mabes Polri seperti Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto dan Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto untuk tidak terlalu kencang mengusut kasus kematian Brigadir J.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas