Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenneth PDIP Tagih Janji Kampanye Anies di Sisa Masa Jabatan: Jika Tak Diselesaikan, Khawatir Bebani Gubernur Selanjutnya

Kenneth PDIP Tagih Janji Kampanye Anies di Sisa Masa Jabatan: Jika Tak Diselesaikan, Khawatir Bebani Gubernur Selanjutnya Kredit Foto: Pemprov DKI Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan akan resmi berhenti sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam waktu kurang dari sebulan lagi. Meski demikian, rupanya masih ada janji kampanye Anies yang belum terpenui. Hal ini dibeberkan oleh Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth.

Selama lima tahun menjabat gubernur, Anies memiliki janji-janji politik yang dilontarkan saat Pilgub DKI Jakarta tahun 2017, saat bersama Sandiaga Uno.

Beberapa program diklaim telah dikerjakan oleh Anies selama memimpin Ibu Kota, seperti tarif integrasi transportasi, Formula E, Jakarta International Stadium (JIS), hunian murah, pergantian nama rumah sakit menjadi rumah sehat, revitalisasi Tebet Eco Park, dan sejumlah program lainnya.

Baca Juga: Anies Pertanyakan Kenapa Kredit Motor Gampang Tapi Cicil Rumah Susah, Warganet: Jangan Bingung Tapi Cariin Solusinya

Saat kampanye Pilgub 2017, setidaknya ada 23 janji politik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022. Namun, Kenneth menilai ada banyak program yang belum tercapai seperti pembangunan rumah DP nol rupiah, program OKE OCE, penanganan banjir dan sampah, serta beberapa hal lainnya.

Mulai dari pembangunan rumah DP nol rupiah, Kenneth menilai pelaksanaannya masih jauh dari target 250.000 unit yang dibangun. Pasalnya, hanya terbangun 2.774 unit hingga tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 selama tiga tahun.

"Dalam program rumah DP nol rupiah, yang memalukan adalah terkuaknya kasus korupsi untuk pengadaan lahan rumah DP nol rupiah, dan beberapa orang sudah jadi tersangka oleh KPK dan telah divonis oleh pengadilan," ujar Kenneth dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).

Lalu, program Oke Oce yang semula dibuat dengan harapan untuk menciptakan pengusaha yang mandiri, dan kemudian berubah nama menjadi Jakpreneur. Anies saat itu berjanji akan mencetak 361.518 wirausaha baru.

"Namun nyatanya hingga 2021 hanya menjamah 1.064 peserta yang yang mendapatkan akses permodalan," tuturnya.

Baca Juga: Gerindra Tunggu Riza Patria Kasih Arahan Soal Pengganti Anies, Nur Hasan Bilang: Belum Ada Bocoran

Kemudian soal penanganan sampah di Jakarta, Anies disebutnya tidak serius dalam membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) sebagai salah satu solusi.

Saat ini, ada perusahaan administrasi publik asal Prancis yang melayani pengolahan sampah bernama Syctom telah menyatakan minatnya berinvestasi untuk proyek ITF Sunter di acara Jakarta Investment Forum pada Kamis, 1 September 2022 lalu. Meski demikian, Kenneth menyebut sampai sekarang masih belum ada kejelasan.

"Adanya minat dari investor asal Prancis ini diharapkan bahwa proyek ITF Sunter bisa segera selesai, karena hingga saat ini empat proyek pengelolaan sampah ITF belum terbangun apalagi beroperasi, Jakarta ini sudah tergolong kategori darurat sampah," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: