Adapun Suharso sendiri, diklaimnya telah memahami situasi yang terjadi di internal PPP. Sebab, banyak pihak di partainya yang meminta ia fokus pada tugasnya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Kalau Pak Suharso sendiri, beliau tahulah ya situasi internalnya maupun lingkungan eksternalnya, bahwa beliau diharapkan fokus saja menjadi menteri. Itu beliau tahu persis ya," ujar Arsul.
"Tetapi kan biasa, kalau misalnya di satu organisasi manapun pimpinan berganti ada sosok-sosok yang merasa terugikan," sambungnya.
Suharso Monoarfa menegaskan bahwa dirinya masihlah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal tersebut disampaikannya di hadapan ratusan kader dalam workshop nasional DPRD PPP se-Indonesia.
Musyawarah kerja nasional (Mukernas) yang menghasilkan keputusan pemberhentiannya pun ditegaskan melanggar AD/ART PPP. Ia mengingatkan, konflik di internal partai seharusnya tak terjadi jelang pemilihan umumĀ (Pemilu) 2024.
"Pemilu sudah dekat kita harus konsolidasi, yang tidak mau konsolidasi minggir. Kita sudah lelah, jangan memprovokasi hal-hal yang tidak benar, sekali lagi ya saya ingin mengatakan, sekali lagi saya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan," tegas Suharso.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto