PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marines) kembali berhasil meraih penghargaan ketiga kalinya di ajang Top GRC Award 2022. Ajang bergensi ini merupakan program tahunan di bidang tata kelola (Governance), risiko (Risk), dan kepatuhan (Compliance) dengan peserta terbanyak dari berbagai perusahaan nasional.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Pelindo Marines, Warsilan, mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada Dewan Juri dan seluruh pemangku kepentingan perusahaan. Dia menyebut, penghargaan Top GRC yang ketiga kalinya ini diterima ketika Pelindo Marines tepat berusia 10 tahun dan mengusung semangat "Dekade Kolaborasi".
Baca Juga: Perkuat Pencegahan Korupsi, 13 Pelabuhan Pelindo Tandatangani Pakta Integritas
"Apresiasi pada tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan yang diperoleh perusahaan bisa dicapai dengan dukungan seluruh stakeholders. Bersama kita telah berkolaborasi tidak hanya untuk sisi bisnis dan pelayanan logistik maritim, tetapi juga kolaborasi untuk menjadi entitas bisnis yang teguh menerapkan Prinsip GCG (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) dengan terintegrasi dan digitalisasi," terang Warsilan dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Selasa (06/09/2022).
Lebih lanjut Warsilan mengungkapkan, akselerasi digitalisasi menjadi kunci implementasi GCG yang terintegrasi pada Pelindo Marines. Dia menjelaskan, pada sisi operasional, telah diterapkan teknologi Vessel Tracking System dan Fuel Monitoring System yang membuat manajemen dapat memantau alur pergerakan kapal tunda dan pandu, serta penggunaan bahan bakarnya. Hal itu penting dilakukan untuk memastikan semua armada beroperasi dengan efisien, terukur, dan tidak terjadi fraud.
"Sementara untuk sisi pendukung bisnis, Pelindo Marines mengembangkan sistem ERP terintegrasi karya Tim IT internal, yakni IMAIS. Selain itu, juga ada aplikasi Marina (Marine Internal Audit) dan RIMA (Risk Management) untuk mendukung audit dan langkah preventif risiko," ulas Warsilan.
Sementara itu, President of Business Solution Inc., Lee Dittmar menegaskan bahwa digitalisasi berperan penting dalam mencapai nilai tambah dari implementasi GRC.
"Ada 5 faktor kunci dalam upaya perusahaan mendapatkan nilai tambah dari penerapan GRC, yaitu kualitas informasi dan teknologi, yang tentunya sangat terpengaruh oleh level maturitas teknologi informasi (TI) perusahaan. Berikutnya, faktor yang disebut 3cs, yakni Culture (budaya), Congruence (konsekuen), dan Communication (koordinasi internal)," ujar Lee Dittmar.
Di sisi lain, Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Prof. Mardiasmo, mengungkapkan bahwa tata kelola perusahaan atau governansi, serta manajemen risiko dan manajemen kepatuhan harus menyesuaikan dengan tantangan masa kini.
"Fungsi governansi, manajemen risiko, manajemen kepatuhan, fungsi lini pertahanan harus menekankan pada pengelolaan risiko digital yang utama, dan fungsi risiko pun sekarang harus bertransformasi agar relevan dengan tantangan teraktual demi keberlanjutan perusahaan," pungkas Mardiasmo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: