Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tes dengan Lie Detector Tidak Efektif, Ferdy Sambo Punya Peluang Manipulasi Jawaban

Tes dengan Lie Detector Tidak Efektif, Ferdy Sambo Punya Peluang Manipulasi Jawaban Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (tengah) berjalan keluar ruangan usai mengikuti sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Divisi Propam Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/8/2022) dini hari. Pimpinan sidang KKEP yakni Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Ahmad Dofiri memutuskan bahwa Ferdy Sambo disanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) sebagai anggota Polri selain itu juga dijatuhkan sanksi etik dengan dinyatakan sebagai perbuatan tercela dan sanksi administratif berupa penempatan khusus selama 40 hari atas kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ferdy Sambo akan melakukan serangkaian tes pendeteksi kebohongan dengan alat lie untuk menguak fakta dibalik kematian Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Selain Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi, pendeteksi kebohongan atau lie detector ini juga digunakan terhadap Brigadir RR alias Ricky Rizal, KM alias Kuat Maruf dan saksi Asisten Rumah Tangga keluarga Ferdy Sambo, Susi.

Sayangnya, ternyata hasil dari lie detector masih bisa dimanipulasi. 

Baca Juga: Uji Kebohongan Ferdy Sambo Diundur, Dahulukan Jadwal Pemeriksaan, Ternyata Ini Alasannya

Mengutip Psychology Today, lie detector atau poligraf bekerja dengan cara mendeteksi perubahan halus pada respon fisiologis tubuh, ketika orang itu berbohong.

Teori di balik penggunaan alat ini yaitu saat seseorang berbohong, ia akan mengalami keadaan emosional dan respon tubuh tak biasa pada orang jujur, seperti denyut jantung, tekanan darah, pernapasan dan keringat akan bertambah drastis.

Seperti dilaporkan oleh Live Science, saat seorang mengambil tes poligraf, mesin pertama-tama mencatat garis dasar tanda-tanda vital. Tapi para psikolog secara luas setuju bahwa mereka secara inheren tidak dapat diandalkan, dan National Academy of Sciences menemukan sebagian besar penelitian poligraf "tidak dapat diandalkan, tidak ilmiah dan bias".

Mesin poligraf tidak benar-benar mendeteksi kebohongan, mereka mendeteksi kecemasan atau kegembiraan gugup dengan mengukur respons tubuh seperti tekanan darah, perubahan pernapasan seseorang, dan telapak tangan berkeringat. 

Baca Juga: Tiga Kapolda Terlibat dalam Kasus Ferdy Sambo, Humas Polri Sebut Harus Sesuai Fakta Bukan Asumsi

Pewawancara mengajukan sejumlah pertanyaan kontrol selama tes dan kemudian membandingkan respons fisiologis terhadap pertanyaan tersebut dengan pertanyaan yang benar-benar relevan.

Masalahnya adalah bahwa tanggapan peserta ujian hanya akan dicatat sebagai kebohongan jika tampaknya lebih seperti kebohongan daripada kebohongan kontrol. Ini mengasumsikan bahwa pembohong akan menunjukkan reaksi fisik saat menjawab pertanyaan kunci, sedangkan pencerita kebenaran tidak akan – dan itu tidak selalu terjadi.

Pembohong yang terampil dapat meniru respons fisiologis dan memanipulasi poligraf, dan orang dapat membaca tentang cara mengelabui mesin.

Baca Juga: Bharada E dan Bripka RR Berkata Jujur, Pernyataan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi akan Dipertaruhkan

Menurut George Maschke dan Gino Scalabrini, penulis The Lie Behind the Lie Detector, ada empat cara untuk mengalahkan tes yaitu: 

  • Mengubah detak jantung Anda, 

  • Mengubah laju pernapasan, 

  • Mengubah tekanan darah, 

  • Mengubah tingkat keringat saat menjawab pertanyaan kontrol. 

Hasil tes bisa dimanipulasi jika pikiran-pikiran yang menakutkan dan mengganggu sepanjang tes, tetapi tampil tenang dan terkendali.

Percepat pernapasan selama pertanyaan dapat terkontrol, tetapi bernapaslah kembali secara normal sebelum menjawab pertanyaan berikutnya. Tenangkan diri sebelum menjawab dengan membayangkan apapun dapat memberikan rasa santai.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J Ungkap Ferdy Sambo Punya Rencana Cadangan, Barang Bukti di TKP Sengaja Dirusak

Jawab "ya" atau "tidak" bila memungkinkan. Jangan menjelaskan jawaban, memberikan rincian, atau menawarkan penjelasan. Jika diminta untuk memperluas pertanyaan, jawab: "Apa lagi yang Anda ingin saya katakan?" atau "Tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu."

Selama wawancara pra-tes poligraf, penguji biasanya meminta seseorang untuk menjawab pertanyaan yang cenderung mereka bohongi. Ini termasuk pertanyaan seperti: "Apakah Anda pernah mencuri uang?".

Berbaring untuk menjawab pertanyaan dengan kontrol, tetapi jangan menggigit lidah saat melakukannya, yang akan memicu reaksi fisiologis lain dalam tubuh. Penguji tes mungkin berpikir orang tersebut bereaksi buruk saat berbohong. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: